dc.description.abstract |
Kedatangan Belanda ke Indonesia membawa sejumlah perubahan mulai sejarah, seni budaya, hingga arsitektur. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia atau dikenal sebagai Arsitektur Indische pada hakekatnya merupakan bagian integral dari sejarah perkembangan arsitektur Indonesia. Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki peninggalan arsitektur kolonial yang kental dan menjadi suatu daya tarik yang menginspirasi bangunan kontemporer. Salah satu implementasinya dilakukan oleh arsitek Budiman Hendropurnomo dari Duta Cermat Mandiri Jakarta pada bangunan Hotel Novotel Surabaya yang memadukan antara arsitektur klasik kota dan modern. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai arsitektur unsurunsur pembentuk arsitektur Indische, ekspresi arsitektur Indische, dan transformasi dari arsitektur Indische yang terdapat pada pelingkup bangunan Hotel Novotel Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi lapangan dengan metode deskriptif dan metode interpretatif. Metode deskriptif melalui proses identifikasi data berupa pernyataan perancang dan data yang ditemukan dari observasi lapangan yang dibatasi pada pelingkup bangunan dalam arsitektur. Pembahasan mengenai pelingkup bangunan akan dijelaskan lebih detail dengan Teori Element defines Spaces oleh Francis D.K. Ching dan Teori Transformasi oleh Anthony C. Antoniades. Selanjutnya disandingkan dengan teori karakteristik arsitektur Indische yang berfokus pada pelingkup bangunan. Dari analisis diperoleh bahwa Hotel Novotel Surabaya terdapat pengaruh karakteristik arsitektur Indische pada pelingkup bangunan, tetapi terdapat gubahan dan transformasi yang dilakukan Budiman Hendropurnomo sebagai bentuk interpretasi arsitek terhadap arsitektur Indische. Isu fenomena tujuan teori dan metoda hasil manfaat kontribusi dan keberlanjutan |
en_US |