Abstract:
Teknologi AI telah menjadi motor penggerak perubahan signifikan di berbagai sektor,
termasuk dunia pekerjaan. Akan tetapi, ada ketakutan tersendiri pada diri pegawai dalam
menggunakan teknologi tersebut. Pegawai merasakan ketakutan terutama terkait dengan
kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi oleh AI. Mereka cemas bahwa
kemampuan teknologi ini untuk menggantikan tugas-tugas rutin dapat mengancam stabilitas
pekerjaan tradisional. Selain itu, ada kekhawatiran akan privasi dan keamanan data pribadi yang
mungkin terancam ketika menggunakan teknologi AI dalam konteks profesional. Faktor-faktor
psikologis diyakini memainkan peran kunci dalam membentuk niat pekerja untuk terus
menggunakan teknologi AI. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara sikap
umum pekerja terhadap penggunaan teknologi AI dengan niat mereka untuk terus
menggunakannya. Dengan adanya pemahaman menyeluruh fenomena ini, diharapkan penelitian
ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memahami dinamika interaksi antara
manusia dan AI.
Metode penelitian yang digunakan adalah Mixed Method, gabungan metode kualitatif dan
kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh sebanyak 91 responden, sedangkan data kualitatif yang
diperoleh sebanyak 6 responden terpilih di lingkup generasi Z karena pandangan dan sikap mereka
terhadap kecerdasan buatan dapat memberikan wawasan penting terkait niat berkelanjutan di dunia
kerja yang semakin terkait dengan teknologi AI. Data dianalisis menggunakan uji korelasi untuk
membuktikan adanya hubungan antar variabel. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel 3.7
dan tabel 3.8distribusi frekuensi untuk melihat kecenderungan jawaban responden.
Hasil penelitian menunjukan adanya keterkaitan antara variabel yang diteliti. Variabel
sikap positif berada pada kategori baik, sedangkan sikap negatif berada pada kategori cukup.
Selain itu, variabel niat untuk terus menggunakan berada pada kategori baik. Responden memiliki
sudut pandang yang saling bertentangan terhadap teknologi AI. Di masa kini, AI dianggap dapat
mengancam pekerjaan mereka, tetapi di masa depan dengan adanya regulasi yang tepat, teknologi
AI akan dapat memberikan banyak manfaat. Variabilitas pandangan ini mencerminkan
kompleksitas isu terkait penggunaan AI di masa depan, dan pentingnya mempertimbangkan
berbagai perspektif untuk memahami dinamika serta tantangan seiring perkembangan teknologi
AI.