dc.description.abstract |
Kesehatan adalah aspek yang penting karena dapat mendukung manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Pada umumnya, seseorang akan mengkonsumsi obat dalam upaya
menjaga kesehatan maupun untuk menyembuhkan penyakit. Kualitas obat yang buruk dapat
memberikan dampak negatif bagi kesehatan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan farmasi
dituntut untuk dapat menghasilkan obat yang berkualitas baik dengan cara melaksanakan
berbagai macam program keamanan produk obat. Dalam melaksanakan upaya keamanan
produk obat ini, perusahaan farmasi perlu mengungkapkannya dalam laporan keberlanjutan
berdasarkan GRI Standards.
Pengungkapan melalui laporan keberlanjutan pada perusahaan farmasi
diperlukan untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan tanggung jawab perusahaan
dalam upaya perlindungan konsumen. Selain itu, diperlukan untuk mendapat kepercayaan
masyarakat dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. GRI
Standards merupakan salah satu pedoman dalam mengungkapkan laporan keberlanjutan agar
lengkap serta detail. Dalam GRI Standards terdapat tiga standar universal yang salah satunya
adalah topik 400 yaitu terkait topik sosial. Dalam topik 400 tentang topik sosial terdapat GRI
416 yang membahas tentang kesehatan dan keselamatan pelanggan. (GRI, 2016).
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Variabel serta objek pada penelitian ini adalah pengungkapan GRI 416: Kesehatan
dan Keselamatan Pelanggan. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah studi
kepustakaan dan teknik dokumentasi. Untuk sumber data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data sekunder yaitu laporan keberlanjutan perusahaan farmasi tahun 2021 dan 2022.
Dalam mengolah data, teknik yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) dan
scoring. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI
tahun 2021 dan 2022. Perusahaan farmasi tersebut diantaranya yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Soho Global
Health Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, PT
Phapros Tbk, dan PT Merck Tbk.
Hasil analisis pengungkapan GRI 416: kesehatan dan keselamatan pelanggan
pada laporan keberlanjutan perusahaan farmasi pada tahun 2021 dan 2022 berdasarkan GRI
Standards diketahui bahwa 9 perusahaan farmasi telah mengungkapkan GRI 416. Namun, dari
9 perusahaan farmasi yang menjadi subjek pada penelitian ini, hanya 6 perusahaan yang benarbenar mengungkapkan kedua pengungkapan yang terdapat pada GRI 416 yaitu GRI 416-1 dan
416-2. 3 perusahaan farmasi yang tidak mengungkapkan GRI 416-2 dalam laporan
keberlanjutan tahun 2021 dan 2022 yaitu PT Sido Muncul Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT
Pyridam Farma Tbk. Rata-rata pengungkapan GRI 416- 1 pada tahun 2021 untuk perusahaan
farmasi yang terdaftar di BEI adalah sebesar 100%. Hal ini dikarenakan seluruh perusahaan
farmasi yang terdaftar di BEI telah mengungkapkan GRI 416-1. Sedangkan, rata-rata
pengungkapan GRI 416-2 pada tahun 2021 untuk perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI
adalah sebesar 66,66%. Kemudian, rata-rata pengungkapan GRI 416-1 dan 416-2 pada tahun
2022 tidak mengalami perubahan. Rata-rata pengungkapan GRI 416-1 dan 416-2 pada tahun
2022 masing-masing tetap sebesar 100% dan 66,66%. |
en_US |