Abstract:
Salah satu masalah besar pada abad 21 adalah masalah kemanusiaan. Pada umumnya, kampung kota memiliki stigma buruk sebagai tempat permukiman untuk orang berpenghasilan rendah dan kumuh. Dalam skala kota, kampung kota diperlukan sebagai komunitas sosial yang berkesinambungan dengan berlangsungnya hidup sebuah kota. Perbaikan kampung kota harus dilakukan dengan mempertimbangkan pengguna dan tradisi kampung selain memperbaiki kesehatan dan keindahan. Kampung Cibunut Berwarna merupakan salah satu kampung kota yang mengalami revitalisasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hunian kampung dalam bentuk gaya hidup dan elemen arsitektur. Revitalisasi kampung kota dapat membantu penghuni untuk berinisiatif dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya sendiri. Kenaikan kualitas lingkungan hidup berdasarkan inisiatif tersebut dapat berupa peningkatan potensi dan aktualisasi diri. Revitalisasi Kampung Cibunut dapat berupa pengindahan arsitektur semata, tetapi perubahan tersebut dapat memiliki makna yang lebih dalam secara personal bagi para penghuninya. Makna yang dalam dari hasil revitalisasi lingkungan arsitektur tersebut dapat mendorong pencapaian aktualisasi diri masyarakat Kampung Cibunut Berwarna. Bagian kampung yang paling berubah dan mendekati keramahan lingkungan ada pada RT-05. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting Kampung Cibunut Berwarna dan membandingkannya dengan perubahan yang terjadi setelah revitalisasi. Data Kampung Cibunut Berwarna dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Data dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu data fisik, data manusia, dan data pengalaman yang menjadi poin pembahasan arsitektur yang dapat mendorong proses aktualisasi diri masyarakat. Analisis dimulai dari persepsi penghuni Kampung Cibunut mengenai gambaran dasar kampung setelah direvitalisasi yang dihubungkan dengan teori representasi fasad estetik dan teori indikator aktualisasi diri. Data persepsi dari revitalisasi tersebut akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif dengan menunjukkan jumlah rumah yang memenuhi. Revitalisasi arsitektur pada Kampung Cibunut Berwarna menunjukkan bahwa nilai fasad arsitektur pada Kampung Cibunut berpengaruh terhadap karakter dan personalisasi masyarakat kampung. Nilai representasi fasad estetik arsitektur mempengaruhi 28 rumah pada RT-05. Nilai fasad arsitektur paling tinggi yang mempengaruhi penghuni pada RT-05 adalah nilai estetika yang mempengaruhi 28 rumah pada lingkungan Kampung Cibunut Berwarna. Elemen arsitektur pada Kampung Cibunut Berwarna dapat membantu proses aktualisasi diri penghuni dilihat dari perubahan elemen arsitektur berdasarkan keinginan personal pemilik bangunan tersebut. Arsitektur pada RT-05 Kampung Cibunut Berwarna mendorong proses aktualisasi diri pada 22 rumah dilihat dari fasad rumahnya. Kebutuhan aktualisasi diri yang paling terpenuhi menurut penghuni RT-05 Kampung Cibunut Berwarna adalah kebutuhan akan pertumbuhan yang dipenuhi 22 rumah. Aspek aktualisasi diri dari kebutuhan akan pertumbuhan yang paling mempengaruhi penghuni adalah aspek otonomi dan independensi pada 22 rumah. Kampung Cibunut dapat menjadi tolok ukur tempat hunian lain untuk membantu aktualisasi diri.