Abstract:
Kota Bandung menjadi salah satu kota dengan bisnis kuliner yang cenderung berkembang dengan pesat, hal ini dibuktikan dengan Bandung menjadi kota dengan jumlah restoran yang terbanyak pada provinsi Jawa Barat. Ngikan merupakan salah satu restoran cepat saji yang menjalankan usaha bisnis nya dengan membuka beberapa cabang di Kota Bandung. Berdasarkan hasil preliminary research yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan terdapat kecenderungan niat beli ulang yang rendah dari konsumen pada produk makanan Ngikan dengan berbagai alasan diantaranya adalah rasa makanan yang tidak konsisten, masakan yang disajikan tidak segar, tekstur masakan yang keras atau terlalu lembek, ukuran porsi yang disajikan tidak konsisten, serta harga yang terlalu mahal. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitas makanan dan harga sebagai variabel independen (X) serta niat beli ulang sebagai variabel dependen (Y). Penulis melakukan pengumpulan data kepada 107 responden berupa kuesioner dengan menggunakan non-probabilistic secara judgemental sampling sehingga sampel yang diambil didasari pada suatu kriteria spesifik yaitu konsumen yang menyukai seafood dan pernah mengkonsumsi Ngikan di cabang Kota Bandung lebih dari satu kali. Penulis melakukan analisis data secara kualitatif dari jawaban kuesioner responden untuk menjelaskan tingkat kinerja dari setiap variabel yang diteliti, sedangkan analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan uji analisis regresi linear berganda untuk menyatakan besaran pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kualitas makanan terhadap niat beli ulang konsumen Ngikan dengan nilai pengaruh sebesar 0,3098. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang negatif namun tidak signifikan dari harga terhadap niat beli konsumen Ngikan dengan nilai pengaruh sebesar 0,0233. Variabel kualitas makanan dan harga mampu menjelaskan variabel niat beli ulang sebesar 39,6%. Sedangkan untuk sisanya yaitu sebesar 60,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya.