Abstract:
Perubahan zaman modern mempengaruhi gaya hidup konsumen menjadi serba instan dan praktis. Hal ini mendorong terjadinya perkembangan industri fast food yang bermunculan dimana - mana, dan salah satunya adalah California Fried Chicken (CFC). CFC adalah perusahaan yang menjual produk utama fried chicken dan sudah memiliki banyak cabang. Beberapa tahun belakangan ini, outlet - outlet CFC mengalami sepi pembeli dan niat beli ulang konsumen yang rendah, termasuk di CFC Citimall Cianjur. Melihat gejala ini, penulis melakukan penelitian pendahuluan kepada 20 responden dengan karakteristik penyuka fast food (khususnya fried chicken) yang berdomisili di Cianjur, tidak memiliki waktu untuk memasak, serta pernah membeli produk di CFC Citimall Cianjur. Hasilnya menunjukkan bahwa 15 dari 20 responden memilih skala 2 (kemungkinan besar tidak akan membeli lagi) produk di CFC Citimall Cianjur. Alasannya karena rasa makanan yang kurang enak, tekstur kulit ayam yang kurang crispy, warna dan kelunakan daging tidak pas, suasana panas, sempit, membosankan karena tidak ada musik, tempat cuci tangan kotor, sedikitnya kursi, dan pencahayaan kurang terang yang membuat narasumber merasakan adanya ketidaknyamanan untuk membeli kembali produk dari CFC. Maka dari itu, variabel yang akan diteliti dan diuji adalah food quality (X1), store atmosphere (X2) dan niat beli ulang (Y). Penulis menyebarkan kuesioner kepada 102 responden dengan kriteria masyarakat Cianjur berusia 18 - 33 tahun, penyuka fast food khususnya fried chicken, tidak memiliki waktu untuk memasak, serta pernah membeli/ mengkonsumsi produk CFC Citimall Cianjur. Tetapi setelah pengolahan data dilakukan, penulis hanya mengambil 92 responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penulis menggunakan analisa data secara kualitatif untuk menginterpretasikan hasil jawaban kuesioner terkait persepsi konsumen atas setiap variabel yang diteliti. Uji kuantitatif pun dilakukan dengan menggunakan analisis model regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menyatakan bahwa perubahan variabel niat beli ulang (Y) dapat dijelaskan oleh perubahan variabel food quality (X1) sebesar 0,088 dan perubahan variabel store atmosphere (X2) sebesar 0,061. Tetapi, variabel food quality lebih mampu menjelaskan niat beli ulang dibandingkan store atmosphere, walaupun keduanya sama - sama berpengaruh signifikan. Meskipun begitu, pada kenyataannya responden masih memberikan penilaian buruk untuk kedua variabel ini. Maka dari itu, penulis memberikan beberapa saran kepada perusahaan supaya dapat melakukan perbaikan kedepannya dan meningkatkan kualitas, terutama dalam aspek food quality dan store atmosphere. Saran ini ditujukan agar dapat meningkatkan niat beli ulang konsumen di CFC Citimall Cianjur.