dc.description.abstract |
Salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Bandung yaitu Museum Geologi
Bandung. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki banyak bangunan
bersejarah peninggalan Belanda. Bangunan bangunan bersejarah inilah yang membentuk
identitas kota Bandung, dari segi cerita sejarah, hingga bentukan arsitektur yang memiliki
ciri khas dan langgam arsitektur tersendiri. rusak dan hilangnya bangunan bersejarah
sama halnya dengan hilangnya salah satu aspek untuk mengenali sejarah dan tradisi masa
lalu yang terjadi di kota tersebut. oleh karena itu pelestarian bangunan bersejarah sangat
dibutuhkan agar cagar budaya yang telah diwariskan dapat tetap terjaga keutuhannya.
Upaya melakukan pelestarian bangunan bersejarah dapat dilakukan dengan membenahi
atau mengkonservasi sesuai dengan atau pedoman yang berlaku. Pelestarian Arsitektur
tidak cukup hanya mengandalkan peraturan pemerintah. Perlu adanya teori lain untuk
mendukung pelestarian tersebut tetap terjaga utuh nilai nilainya.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi di lokasi objek studi Museum Geologi, studi pustaka, dan
wawancara dengan pihak Gedung Museum Geologi untuk memperoleh informasi
mengenai sejarah, data elemen interior (gambar kerja berupa denah dan tampak), dan
tindakan konservasi.
Hasilnya adalah masih banyak tindakan pelestarian secara sepihak yang tidak
melihat nilai nilai dari makna kultural suatu bangunan Tetapi Perubahan yang terjadi
dalam pelestarian Museum Geologi dominan mendukung fungsi secara positif. |
en_US |