Kualitas visual Ruang Simpang Empat pada lima : kasus studi di Kawasan Pusat Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kusliansjah, Y. Karyadi
dc.contributor.author Christina, Ivana
dc.date.accessioned 2024-11-13T05:48:21Z
dc.date.available 2024-11-13T05:48:21Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp46064
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/19456
dc.description 7092 - FTA en_US
dc.description.abstract Ruang simpang adalah titik pertemuan jalan dimana orang yang sedang bergerak secara linear menangkap tanda pertemuan arus lalu lintas yang berbeda lalu memperlambat atau menghentikan pergerakannya untuk berorientasi (Dana, 1990). Ruang simpang empat dianggap memiliki kompleksitas arus lalu lintas dan interaksi elemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan ruang simpang dua dan tiga. Terdapat lima elemen penanda terminal orientasi visual yang berperan meningkatkan kualitas visual dari suatu ruang simpang empat, yaitu bangunan pojok, lampu hias, air mancur, monumen/tugu peringatan, dan jam kota. Menurut Smardon (1986), tiga aspek utama kualitas visual adalah vividness (kegamblangan), intactness (keutuhan), dan unity (persatuan). Penelitian ini akan membahas mengenai perbandingan tingkat peran elemen penanda terminal orientasi visual dan kualitas visual vividness, intactness, dan unity ruang simpang empat pada lima kasus studi di Kawasan Pusat Kota Bandung. Penelitian akan dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif dengan pendekatan multi case study melalui pengisian appraisal inventories dan analisis kualitas visual melalui visualisasi figure ground. Parameter instrumen penelitian didasarkan pada teori oleh Dana (1990) dan Smardon (1986). Hasilnya adalah elemen penanda terminal orientasi visual berperan tinggi dalam meningkatkan kualitas visual pada tiga kasus studi, rendah pada satu kasus studi, dan sangat rendah pada satu kasus studi lainnya. Berdasarkan hasil analisis kualitas visual menggunakan visualisasi figure ground, hanya satu dari lima kasus studi yang memiliki kualitas visual vividness, intactness, dan unity yang utuh dari segi bentuk, skala, dan ruang. Terakhir, komposisi elemen penanda terminal orientasi visual tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat menghasilkan kualitas visual, melainkan perlu mengalami komposisi dengan elemen eksisting lainnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject RUANG SIMPANG EMPAT en_US
dc.subject KUALITAS VISUAL en_US
dc.subject ELEMEN PENANDA TERMINAL ORIENTASI VISUAL en_US
dc.title Kualitas visual Ruang Simpang Empat pada lima : kasus studi di Kawasan Pusat Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901039
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8856333420
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account