dc.description.abstract |
Masjid merupakan ekspresi kesadaran Tauhid umat Islam dengan tujuan menciptakan tatanan
Masyarakat yang diikat keyakinan kepada Tuhan yang satu pula yakni Allah. Yang meliputi dimensi
duniawi dan ukhrawi yang menjadi sarana ibadah kepada Allah yang berdimensi ukhrawi sekaligus
juga menjadi sarana sosial manusia yang berdimensi duniawi. Dikarenakan Masjid ini tidak hanya
sebagai sarana untuk Kembali kepada TuhanNya, tetapi menjadi sarana sosial yang perlu dijaga
sehingga masjid akan dapat terus dinikmati sebagai komunitas seagama sering waktu berjalan,
sehingga keberlanjutan sosial perlu di perhatikan. Keberlanjutan sosial adalah tentang kualitas hidup
Masyarakat pada satu lingkungan , sekarang dan di masa depan, menggambarkan keseluruhan
kesejahteraan individu dan kolektif pada suatu area. Keberlanjutan sosial menggabungkan desain
lingkungan fisik dengan fokus pada bagaimana orang orang yang tinggal dan menggunakan ruang
dapat berhubungan dan bersosialisasi satu sama lain, berfungsi sebagai Masyarakat dan menjadi satu
komunitas yang baik dan berkelanjutan. Keberlanjutan sosial begitu penting untuk dibahas selain
mencari system bangunan berkelanjutan maupun mendesain bangunan dengan opsi paling optimal,
karena keberlanjutan sosial terkadang jarang diteliti secara mendalam pada objek objek arsitektur,
keberlanjutan sosial dianggap penting dalam pembahasan objek bangunan yang Dimana penelitian
ini membahas mengenai arsitektur masjid karena sebuah masjid meliputi kegiatan interaksi antar
jemaat masjid sebagai Rahmatan lil Alamin. Masjid Nurul Jamil diangkat menjadi objek penelitian
dengan menggunakan deskriptif kualitatif dalam pengambilan data secara apa adanya yang sesuai
dengan pengamatan lapangan ,dengan kuesioner wawancara terhadap Masyarakat pengguna masjid
beserta pengamatan pola aktivitas Masyarakat di Masjid Nurul Jamil melalui kegiatan yang ada di
masjid berupa kegiatan ritualistik maupun non ritualistik. |
en_US |