dc.description.abstract |
Bambu adalah material serbaguna dan berkelanjutan yang sudah dipakai sejak zaman
dahulu dan sekarang penggunaan bambu kian meningkat dalam perancangan bangunan arsitektur.
Penggunaan bambu terkenal di wilayah dimana bambu bisa tumbuh dengan subur seperti Asia
Tenggara. Dalam bidang struktur bangunan arsitektur, ada dua sumber utama aturan praktis, Struktur
Schodek, dan The Architect’s Studio Companion karya Allen dan Iano (Allen dan Iano 2012, dan
Schodek 2001). Panduan dari kedua sumber tersebut tidak mengacu spesifik untuk material struktur
bambu sehingga membuat perancang kesulitan untuk membuat perhitungan awal jika ingin
menggunakan material bambu. Panduan awal untuk struktur bambu seringkali hanya berdasarkan
pengalaman praktisi di lapangan karena belum ada studi mendalam mengenai aturan praktis untuk
struktur bambu.
Penelitian ini mencari tahu tentang prinsip-prinsip aturan praktis atau ‘Rules of Thumb’
yang dapat diterapkan dalam merancang struktur lantai pada bangunan bambu yang terkait dengan
hirarki balok lantai, rentang bentang setiap elemen balok bambu dan rentang rasio tinggi balok
terhadap bentang balok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran antara
kualitatif yaitu dengan wawancara dan observasi serta kuantitatif yaitu dengan mencari perhitungan
rasio statistik deskriptif. Objek studi yang dipilih ada 5 bangunan bambu dari beberapa arsitek. Hasil
dari observasi gambar dan di lapangan, wawancara dan perhitungan rasio, telah diketahui bahwa
hirarki pembalokan, rasio rentang bentang dan rasio tinggi balok terhadap bentang balok serta
mempengaruhi kekuatan dan ketahanan struktur bangunan. Hasil dari penelitian ini bisa menjadi
langkah awal untuk penelitian lanjutan tentang aturan praktis numerik untuk elemen struktur bambu.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melakukan studi empirikal seperti simulasi teruji
menggunakan software untuk menentukan rasio struktur bambu yang lebih presisi untuk setiap jenisjenis
struktur bambu. |
en_US |