Abstract:
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yaitu untuk menjadi pelopor di bidangnya dan menghadirkan produk atau jasa unggulan agar dapat bersaing di pasar. Untuk mencapai tujuan ini, karyawan sebagai tulang punggung perusahaan memegang peranan penting. Tanpa mereka, operasional perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam memberdayakan karyawan, pemimpin berperan penting, sehingga seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk memotivasi karyawannya bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional terhadap motivasi kerja karyawan serta mengidentifikasi gaya kepemimpinan mana yang pengaruhnya lebih besar, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan perhitungan penerapan masing- masing gaya kepemimpinan untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan melalui motivasi kerja karyawannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian applied research dengan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, penyebaran kuesioner, data perusahaan, jurnal dan penelitian terdahulu. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sensus sampling dimana seluruh karyawan dalam populasi dijadikan sampel, yaitu sebanyak 36 orang. Analisis data dilakukan melalui analisis deskriptif dan analisis pengaruh yang diolah menggunakan software Smartpls Versi 4. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja manajer tingkat bawah berada pada taraf “Tinggi”. Kemudian hasil dari uji hipotesis didapatkan bahwa pengaruh dari variabel independen, gaya kepemimpinan transaksional sebesar 60.8 % dan gaya kepemimpinan transformasional sebesar 60.7% (Adjusted R-Square) terhadap variabel dependen motivasi kerja, dengan besar pengaruh masing-masing yaitu 0.787 dan 0.786 (path coefficient). Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing gaya kepemimpinan sama pentingnya untuk diterapkan agar dapat mempengaruhi motivasi kerja secara efektif.