Abstract:
Industri Farmasi adalah industri yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan berperan penting dalam mendorong roda perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2020 dan 2021 Industri Farmasi mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan, pertumbuhan ini diakibatkan oleh terjadinya Pandemi Covid-19 sehinnga menyebabkan pertumbuhan penjualan pada produk farmasi. Pada tahun 2021 Holding BUMN Farmasi Bio Farma Group mendapat penugasan dari Pemerintah untuk melakukan penelitian dan penjualan Vaksin Covid-19 di Indonesia. Penugasan yang diberikan membuat perusahaan dalam Holding Farmasi Bio Farma Group mengalami peningkatan penjualan dan mencatatkan peningkatan laba yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun demikian peningkatan laba tidak terjadi kepada PT Indofarma Tbk yang terus mencatatkan laba yang buruk. PT Indofarma Tbk juga terus menggunakan utang untuk mendapatkan aset yang dimiliki. Oleh sebab itu perlunya dilakukan perhitungan Metode Du Pont untuk mengetahui penyebab inefisiensi, efektivitas, dan struktur modal pada PT Indofarma Tbk periode 2019-2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif dengan menggunakan jenis data Kuantitatif dan Kualitatif. Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan, laporan keuangan, dan berita terkait PT Indofarma Tbk 2019-2022, dengan Teknik pengumpulan data menggunakan Studi Kepustakaan. Pada analisis Du Pont yang dilakukan PT Indofarma Tbk memiliki rasio NPM yang buruk dan terus menurun setiap tahunnya. Rasio TATO PT Indofarma Tbk berfluktuasi, namun hal tersebut tidak efektif dikarenakan perusahaan memiliki aset yang didominasi oleh piutang yang tidak tertagih, persediaan yang besar namun tidak sebanding dengan penjualan yang dimiliki, dan kas yang didapatkan melalui SHL kepada PT Bio Farma. Rasio FLM PT Indofarma Tbk berfluktuasi dan menunjukkan bahwa perusahaan terus menggunakan utang untuk meningkatkan aset yang dimiliki. Rasio ROA dan ROE PT Indofarma Tbk terus memburuk setiap tahunnya dan berada pada kondisi negatif pada tahun 2021 dan 2022.