Abstract:
Perubahan merupakan hal yang pasti terjadi di perusahaan, sehingga karyawan selaku agen perubahan harus siap menghadapi perubahan yang kapan saja bisa terjadi. Kesiapan karyawan untuk berubah merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mengimplementasikan perubahan dapat dilihat dari kesiapan karyawan dalam menghadapi perubahan. Perusahaan dianggap berhasil menghadapi perubahan jika karyawannya menerima serta melaksanakan perubahan dengan baik, sedangkan kegagalan perusahaan dapat terlihat dari karyawan yang enggan untuk melakukan perubahan. Salah satu aspek penting dalam kesiapan karyawan untuk berubah yaitu dukungan dari manajemen, seperti para pemimpin. Gaya kepemimpinan menjadi salah satu pertimbangan karyawan dalam menghadapi perubahan. Pada perusahaan berskala besar, gaya kepemimpinan sangat disarankan. Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional dapat meyakinkan, memotivasi, dan menjadi teladan bagi karyawannya dalam bekerja, sehingga gaya kepemimpinan transformasional dapat mendukung keberhasilan perubahan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melalui studi pendahuluan, Pada tahun 2020 PT Bio Farma dipercaya untuk menjadi Induk Holding BUMN Farmasi yang beranggotakan PT Kimia Farma Tbk., PT Indonesia Farma Tbk., dan Industri Nuklir Indonesia. Setalah perubahan dari masing-masing perusahaan menjadi holding BUMN Farmasi PT Bio Farma mengalami perubahan struktur organisasi sebanyak tiga kali sampai dengan 2023. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepemimpinan transformasional yang terdiri dari Pengaruh idealisme (X1), Motivasi Inspirasional (X2), Stimulasi Intelektual (X3), Pertimbangan Individual (X4), serta kesiapan karyawan untuk berubah (Y) di PT Bio Farma. Selain itu juga penelitian ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kesiapan karyawan dalam berubah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian applied research dengan metode deskriptif yang bersifat cross sectional. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh yang dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner menggunakan google form. Setelah mengumpulkan tanggapan sebanyak 43 responden, penulis melakukan pengolahan data menggunakan metode analisis deskriptif serta analisis kuantitatif dengan bantuan aplikasi SmartPLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Inspirasional (X2), Stimulasi Intelektual (X3), Pertimbangan Individual (X4) berpengaruh positif terhadap kesiapan karyawan untuk berubah. Sedangkan Pengaruh idealisme (X1) kurang memiliki pengaruh terhadap kesiapan karyawan untuk berubah. Dapat disimpulkan kepemimpinan transformasional memiliki kontribusi sebesar 63,5% terhadap kesiapan karyawan untuk berubah di PT Bio Farma. Selain itu, analisis deskriptif menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan kesiapan karyawan untuk berubah termasuk tinggi.