Abstract:
Spirulina sp. adalah mikroalga multiseluler dan tergolong Cyanobacteria yang memiliki filament berwarna hijau-biru. Jenis spirulina sp yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spirulina platensis. Mikroalga Spirulina platensis mengandung berbagai jenis komponen zat warna klorofil, fikosianin , dan β-karoten. Zat warna tersebut banyak digunakan dalam industri, yaitu industri kesehatan, i_ndustri farmasi, industri makanan, dll . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut dan jumlah pelarut terhadap %-yield klorofil, %-yield fikosianin, %-yield β-karoten. Selain itu juga menguji stabilitas zat warna klorofil terhadap pH dan suhu.
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian utama dan analisis. Dalam penelitian utama, bahan baku dimaserasi dengan variasi jenis pelarut (ethanol 95%-v, methanol 90%-v dan aseton 80%-v) dan jumlah pelarut (50 mL, 75 mL, dan tOO mL) selama 24 jam. Aspek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah %-yield zat wama ya.itu klorofil, fikosianin, dan β-karoten yang dilakukan dengan pengukuran absorbansi sampel. Stabilitaszat warna klorofil diuji pada. pH 3-10 dan suhu 35°C, 45°C, 55°C, dan 4-6°C. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial dua faktor.
Pada tingkat kepercayaan 95% dapat diketahui bahwa jenis pelarut mempengaruhi %-yield fikosianin serta tidak mempengaruhi %-yield klorofil dan %-yield β-karoten. Kondisi terbaik yang menghasilkan %-yield klorofil tertinggi (0 ,0093%) diperoleh dari jenis pelarut etanol 95%-v dengan jumlah pelarut 75 mL. Kondisi terbaik yang menghasilkan %yield fikosianin tertinggi (0,0409%) diperoleh pada jenis pelarut aseton 80%-v dengan jumlah pelarut 75 mL. Dan kondisi terbaik yang menghasilkan %-yield β-karoten (0,0003%) diperoleh pada jenis pelarut metanol 90%-v dengan jumlah pelarut 100 mL.