Pengaruh Customer Perceived Value terhadap Purchase Intention melalui satisfaction pada platform streaming Netflix

Abstract

Tingginya pengguna internet di Indonesia sebanding dengan peningkatan masyarakat akan konsumsi hiburan secara daring. Platform SVOD menjamur dan menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk mengisi waktu luang. Terdapat beragam Platform SVOD yang popular di Indonesia seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Prime, HBO, dan masih banyak lainnya. Netflix menjadi salah satu Platform SVOD yang paling popular di Indonesia, dan memiliki tingkat active users yang tinggi. Namun hal ini tidak sebanding dengan tingkat consumer spend Netflix. Berdasarkan hasil preliminary research, terdapat 61,7% responden yang menjawab tidak ingin berlangganan atau lanjut berlangganan Platform streaming Netflix. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti bosan, harga, serta kemudahan dalam meminjam akun Netflix orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Customer Perceived Value (X) terhadap Purchase Intention (Y) melalui Satisfaction (Z) pada Platform streaming Netflix. Penelitian ini adalah applied research yang menggunakan metode explanatory serta metode cross sectional study. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan alat bantu kuesioner serta perangkat lunak SmartPLS, dan juga Microsoft Excel. Penelitian ini juga menggunakan eknik pengambilan data non-probability sampling yakni purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 221 responden, yang hasilnya kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan nilai ratarata hitung serta metode modus. Kemudian data diolah dan diuji menggunakan SEM-PLS. Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS menggunakan SmartPLS, ditemukan bahwa Customer Perceived Value berpengaruh signifikan sebesar 35% terhadap purchase intention, Customer Perceived Value berpengaruh signifikan sebesar 67,9% terhadap satisfaction , satisfaction tidak berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention, serta hasil penelitian juga menunjukkan bahwa satisfaction tidak berfungsi sebagai variabel intervening antara Customer Perceived Value dan purchase intention.