Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat, meneliti dan mengetahui seberapa besar pengaruh tunjangan kinerja terhadap motivasi kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat. Disdukcapil Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka penulis menggunakan teori tunjangan kinerja Fernandes Simangunsong yang terdiri dari 3 dimensi yaitu [1] penetapan besaran tunjangan, [2] penilaian kinerja, dan [3] penilaian administratif, serta teori motivasi Victor H. Vroom yang terdiri dari 3 dimensi yaitu [1] expectancy, [2] instrumentally, dan [3] valence.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan metode kuantitatif, yang dilakukan dengan cara pengumpulan data dari ASN Disdukcapil melalui kuesioner yang berfokus pada persepsi mereka tentang tunjangan kinerja yang diterima dan seperti apa tingkat motivasi kerja mereka, selama bekerja sebagai ASN. Analisis statistik menjadi pendukung yang tepat untuk digunakan dalam menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan yang positif antara tunjangan kinerja dan motivasi kerja ASN di Disdukcapil Kabupaten Bandung Barat. Hasil dari penelitian ini juga memperlihatkan bahwa tunjangan kinerja memberikan pengaruh sebesar 39,1% terhadap motivasi kerja. Selain itu, hasil perhitungan juga menyatakan bahwa jika tunjangan kinerja semakin meningkat atau semakin besar, maka akan meningkatkan motivasi kerja pegawai sebesar 63,9%.
Tunjangan kinerja yang diberikan secara adil dan tepat sasaran dapat meningkatkan motivasi kerja ASN, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya manajemen yang lebih efektif dalam merancang dan melaksanakan kebijakan keuangan yang mendorong motivasi kerja ASN untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih efisien dan efektif. Rancangan keuangan yang benar juga dapat mendukung jalannya kegiatan lapangan, yang salah satunya adalah kegiatan ‗jemput bola‘ yang dilakukan oleh tim lapangan yaitu melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil.