Abstract:
Penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di sektor konstruksi merupakan aspek
krusial untuk memastikan keselamatan pekerja dan kualitas hasil pekerjaan, namun pada
pembangunan gedung sederhana bertingkat, penerapan K3 seringkali masih kurang optimal
sehingga angka kecelakaan kerja di Indonesia akibat kurangnya penerapan K3 masih sangat tinggi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor penyebab
kurangnya penerapan sistem K3, menentukan tingkat kepentingan faktor penyebab kurangnya
penerapan K3, dan memberikan rekomendasi terhadap penerapan K3 sehingga kedepannya
penerapan K3 dapat menjadi lebih baik lagi dan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja di
Indonesia. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian Hybrid Kualitatif Kuantitatif dengan
metode wawancara dan kuesioner. Penentuan faktor-faktor penyebab kurangnya penerapan K3
menggunakan metode analisis konten, dan penentuan tingkat kepentingan faktor menggunakan
metode Median Ranking Method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa faktor yang
menyebabkan kurangnya penerapan K3 berdasarkan peringkat yaitu: kurangnya kesadaran pekerja,
kontrak, kebiasaan pekerja, peraturan yang tidak tegas, kurangnya kedisiplinan pekerja, kurangnya
pengawasan, biaya dan anggaran, kurangnya literasi, kondisi proyek, dan mengganggu pekerjaan,
dan terdapat lima rekomendasi untuk penerapan K3 pada pembangunan gedung sederhana
bertingkat yaitu: melakukan sosialisasi dan pelatihan, penerapan K3 harus dilakukan di segala jenis
pekerjaan baik skala besar/kecil, pekerja harus dibiasakan dengan adanya K3, sistem hukuman dan
hadiah, dan pengawasan di lapangan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.