Abstract:
Lereng Bojongtotor merupakan lereng buatan yang dibuat agar Jalan Tol Cisumdawu dapat
dibangun. Pada Jalan Tol Cisumdawu STA 20 terdapat sebuah bukit yang menghalangi area rencana
pembangunan jalan tol tersebut, maka galian dalam perlu dilakukan. Namun, hal ini menimbulkan
masalah longsor yang disebabkan oleh lereng galian yang tidak stabil. Galian tanah mengakibatkan
tanah lereng kehilangan tegangan keliling sehingga diperlukan perkuatan lereng menggunakan
angkur tanah demi mengembalikan tegangan keliling tanah yang hilang akibat galian dalam. Studi
yang dilakukan merupakan melakukan analisis balik dan memodelkan perkuatan lereng
menggunakan angkur tanah. Analisis balik merupakan cara untuk mengkaji sebuah longsoran untuk
mendapatkan parameter tahanan geser residual tanah. Kemudian dengan inklinometer yang sudah
terpasang dapat ditentukan lokasi bidang gelincir, sesuai dengan hasil data inclinometer. Pada
analisis balik didapatkan hasil Faktor Keamanan (FK) adalah 1,09 dengan Sudut Geser Residual
("!) adalah 14° dan setelah diberikan perkuatan lereng FK meningkat menjadi 1,303. Dilihat dari
hasil analisis dapat disimpulkan bahwa analisis balik merupakan metode yang cukup baik untuk
mengkaji longsoran pada lereng dan angkur tanah merupakan pilihan yang tepat untuk penanganan
jangka pendek longsoran akibat galian dalam.