Studi perencanaan sistem drainase pada kawasan Gereja Ranca Mekar Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wijaya, Obaja Triputera
dc.contributor.advisor Wimordi, Calvin
dc.contributor.author Wijaya, Tasya
dc.date.accessioned 2024-10-14T04:14:20Z
dc.date.available 2024-10-14T04:14:20Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp46269
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18964
dc.description 7141 - FTS en_US
dc.description.abstract Banjir pada daerah perkotaan umumnya terjadi akibat adanya perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan berkurangnya area resapan. Sebuah kawasan di Jalan Soekarno Hatta Bandung direncanakan akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan Gereja. Berdasarkan RTRW, akan dibuat sebuah saluran pembuang yang terhubung dengan saluran drainase Jalan Ranca Mekar untuk mengalirkan limpasan yang berasal dari kawasan gereja dan kawasan Barat Gereja. Studi ini bertujuan untuk merencanakan sistem drainase pada kawasan Gereja serta menganalisis dampak pembangunan kawasan terhadap muka air banjir pada saluran Ranca Mekar. Analisis dalam studi ini menggunakan program SWMM. Berdasarkan hasil analisis frekuensi, R2 untuk daerah studi ini adalah 85 mm dengan durasi 6 jam mengikuti pola distribusi hujan SCS 1A. Perencanaan sistem drainase Gereja menggunakan kombinasi saluran terbuka dan saluran tertutup dengan dimensi yang bervariasi antara 0,2 m x 0,3 m dan 0,6 m x 0,6 m. Hasil analisis menunjukkan beban limpasan kawasan Gereja dan kawasan Barat Gereja menyebabkan kenaikan muka air rata-rata setinggi 20 cm di saluran Ranca Mekar. Bahkan pada Q10 terdapat luapan pada beberapa segmen di saluran Ranca Mekar. Permasalahan utama pada saluran Ranca Mekar disebabkan karena adanya backwater pada segmen J10-J11 yang berupa gorong-gorong. Backwater terjadi akibat kemiringan saluran yang menanjak dan diperparah oleh dimensi saluran yang menyempit akibat sedimentasi sampah. Selain itu, beban limpasan yang berasal dari kawasan Barat yang diasumsikan tidak dikendalikan memiliki persentasi limpasan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan limpasan kawasan Gereja. Analisis menunjukkan, agar tidak terjadinya limpasan, debit maksimum yang diizinkan dari kawasan Barat Gereja hanya sebesar 0,13 m³/s. Untuk pengendalian limpasan pada kawasan gereja, direncanakan menggunakan kolam detensi/groundtank dengan dimensi 12 x 5 x 3,5 m3. Analisis dilakukan menggunakan 2 skenario, dimana skenario 1 kolam dilengkapi dengan 2 buah pompa berkapasitas 6 l/s. Untuk skenario 2, kolam tidak dilengkapi dengan outlet, sehingga kelebihan limpasan akan langsung dialirkan ke saluran. Hasil analisis menunjukkan bahwa skenario 1 dan 2 mampu mereduksi debit puncak limpasan yang sama yaitu sebesar 35%. Dengan mempertimbangkan aspek operasional dan biaya, digunakan skenario 2 sebagai pengendalian limpasan dalam kawasan Gereja Ranca Mekar. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject KOLAM DETENSI en_US
dc.subject POMPA en_US
dc.subject SISTEM DRAINASE en_US
dc.subject SWMM en_US
dc.subject BANJIR PERKOTAAN en_US
dc.title Studi perencanaan sistem drainase pada kawasan Gereja Ranca Mekar Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6102001061
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0402109102
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account