Abstract:
Representasi bentuk bangunan masjid nusantara di Indonesia yang cukup beragaman disebabkan oleh perbedaan pemahaman arsitek mengenai karakteristik arsitektur Nusantara. Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya melestarikan budaya Indonesia membuat semakin banyak desain bangunan moderen khususnya pada masjid untuk mengangkat konsep desain kenusantaraan. Fenomena ini mendorong merebaknya konsep desain kensuantaraan pada bangunan bangunan moderen sehingga dibutuhkan kajian lebih lanjut mengenai ekspresi arsitektur Nusantara khususnya pada bangunan masjid. Tujuan penelitian ini adalah untuk menevaluasi desain masjid moderen Indonesia yang mengangkat konsep ekspresi arsitektur nusantara dengan menjabarkan kajian kedalam lingkup tapak, bangunan dan keberlangsungan material. Riset ini menggunakan metode deskriptif komperatif pada studi kasus Masjid Al-Huda dan Masjid At-Taufik. Hasil observasi lapangan dan wawancara kemudian dibandingkan dengan teori Arsitektur Nusantara yang dipelopori oleh mendiang Prof. Josef Prijotomo. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman dan memperluas wawasan arsitek mengenai ekspresi arsitektur Nusantara khususnya pada bangunan masjid di Indonesia.