Abstract:
Pendahuluan – Saat ini tren fashion di kalangan anak muda semakin meningkat. Persaingan usaha dunia fashion juga semakin banyak, baik usaha dengan merek terkenal maupun usaha rintisan yang mereknya belum terkenal. Sebuah usaha perlu mengerti apa yang konsumen inginkan agar usaha yang dijalankannya bisa sesuai dengan keinginan pasar. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan keinginan untuk membeli produk fashion. Awalnya penulis melakukan preliminary research kepada 20 responden, dan diketahui bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi niat beli terhadap produk fashion adalah karena faktor kualitas, merek dan harga. Namun dari ketiga faktor tersebut, penulis ingin mengetahui faktor manakah yang terpenting dan paling berpengaruh terhadap niat beli. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian eksperimen untuk menguji faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk fashion. Penelitian ini dilakukan dengan uji coba terhadap 2 objek penelitian, yakni produk bermerek (Produk A) dan tidak bermerek (Produk B). Penulis ingin mengetahui bagaimana persepsi sebuah kualitas produk, citra merek serta persepsi harga dapat mempengaruhi niat beli. Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh persepsi kualitas produk (X) dengan adanya perlakuan merek dan harga sebuah produk terhadap perilaku niat beli produk fashion (Y) Metode Penelitian – Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta eksperimen untuk mengetahui penyebab fenomena yang terjadi. Dasar penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta kualitatif dengan mengambil sampel responden sebanyak 60 orang. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara serta penyebaran kuesioner. Teknik analisis penelitian menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linear serta uji beda penelitian eksperimen Hasil – Hasil uji regresi linear yang didapat adalah bahwa perceived quality (X) berpengaruh secara terhadap purchase intention (Y), dimana nilai R2 untuk produk A sebesar 63.6% dan R2 untuk produk B sebesar 58%. Artinya persepsi kualitas untuk produk A memiliki kontribusi sebesar 63.6% terhadap niat beli, dan persepsi kualitas untuk produk B memiliki kontribusi sebesar 58%. Berdasarkan hasil uji independent t-test, produk A dan Produk B memiliki perbedaan persepsi kualitas produk dan perbedaan niat beli yang dipengaruhi oleh persepsi kualitas, brand image serta harga. Sedangkan berdasarkan hasil uji sample paired t-test, baik untuk produk A dan produk B niat beli yang dipengaruhi oleh persepsi kualitas dan merek memiliki perbedaan yang signifikan namun niat beli yang dipengaruhi oleh merek dan harga tidak memiliki perbedaan yang signifikan.