Abstract:
Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan sebuah kawasan yang diperuntukan sebagai pusat
kesenian dan budaya yang berlokasi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Taman Ismail Marzuki
mengalami beberapa kali pengembangan kawasan dan revitalisasi skala kawasan terakhir
dipercayakan kepada biro arsitektur Andra Matin sebagai pemenang hasil sayembara PKJ TIM.
Selain massa bangunan cagar budaya, ruang-ruang publik yang awalnya terbagi atas beberapa massa
disatukan ke dalam satu massa utama dalam rancangan revitalisasi.
Batasan pembahasan berhubungan dengan konsep, pengalaman ruang dan aktivitas
pengguna. Objek studi difokuskan pada area Gedung Panjang yang berupa mix-used building, ruang
antara kawasan hingga Plaza, serta Teater Halaman yang berupa amfiteater sebagai ruang publik
yang dapat dikunjungi oleh pengunjung secara umum. Penelitian dilaksanakan dengan isu
pembaharuan konsep kawasan yang dapat memberikan dampak dan kesesuaian fungsi ruang
kawasan sebagai ruang publik.
Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan
dengan cara observasi, kuisioner, dan wawancara untuk mencapai konklusi yang objektif. Analisis
ruang publik dikaitkan dengan teori lingkungan binaan dan pengalaman ruang seperti responsive
environments dan sensorama simulator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian kualitas ruang publik pada rancangan revitalisasi TIM dan bagaimana kualitas tersebut
sesuai dengan konsep yang ingin diwujudkan oleh pihak perancang. Studi ini mencapai kesimpulan
bahwa mayoritas prinsip ruang publik dan kondisi TIM yang terbangun terbangun saat ini sudah
cukup sesuai dengan konsep perancangan ruang publik milik Andra Matin. Hasilnya pengunjung
memiliki keterikatan dengan kawasan dan selalu ingin kembali ke kawasan ini, serta merasakan
keberagaman aktivitas di dalamnya suatu indikasi keberhasilan sebuah ruang terbuka publik.