Abstract:
Memberikan produk dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi
merupakan salah satu visi dari perusahaan Twin Tulipware. Pengendalian kualitas
selalu dilakukan oleh perusahaan dengan cara inspeksi visual untuk
mengeliminasi produk cacat yang tidak memenuhi kualitas karena memiliki
kecacatan. Walaupun begitu, perusahaan kerap kali menemukan sejumlah besar
produk cacat pada beberapa produk sehingga menimbulkan kerugian waktu dan
biaya. Data perusahaan menunjukkan komponen base dari produk multi bottle
memiliki persentase produk cacat terbesar tepatnya di angka 29,1%. Untuk
mengurangi produk cacat tersebut, dilakukan penerapan metode Six Sigma
DMAIC pada produk base multi bottle. Hasil pendefinisian (Define) menunjukkan
bahwa pembuatan base multi bottle terdiri dari tiga proses yaitu pemanasan bahan
baku, injection moulding preform, dan blow moulding base. Produk cacat
ditemukan pada proses injection moulding dan blow moulding karena keduanya
melalui tahap inspeksi. Perhitungan (Measure) data produk cacat dan kecacatan
produk menghasilkan nilai level sigma 3,440 untuk preform dan 3,077 untuk base
multi bottle. Hasil analisis (Analyze) yang diperoleh dari wawancara dan observasi
perusahaan mendapatkan bahwa kecacatan terbesar pada preform disebabkan
oleh bintik hitam dan bercak dan pada base multi bottle adalah gelombang dan
bercak. Diberikan usulan berupa pembersihan mesin, standarisasi operasi, dan
penerapan Acceptance Sampling Plan sebagai usulan perbaikan (Improve) bagi
perusahaan. Hasil pengendalian (Control) setelah penerapan usulan
mendapatkan nilai level sigma 3,541 untuk preform dan 3,725 untuk base multi
bottle. Uji hipotesis juga membuktikan adanya pengurangan proporsi produk cacat
preform menjadi 9,38% dan base multi bottle menjadi 7,43%.