dc.description.abstract |
Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise 2 (PPAG 2) adalah salah satu gedung perkuliahan
yang terbangun secara vertikal dengan 2 menara. Kedua menara ini memiliki sisi panjang yang yang
saling berhadapan dengan material aluminum composite panel (ACP). Kedua sisi yang saling
berhadapan dan repetitif secara vertikal menimbulkan fenomena bunyi pantul yang kerap terdengar
pada lantai tinggi. Fenomena ini dirasakan oleh pendengar dengan menangkap bunyi dari aktivitas
yang bersumber pada lantai rendah. Dalam teori propagasi bunyi, gelombang bunyi yang berjalan
akan mengalami atenuasi atau penurunan tingkat kekerasannya seiring berjalannya gelombang
namun tidak dalam kejadian ini. Berdasarkan isu yang dirasakan tersebut, maka fenomena ini
menarik untuk diteliti. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami dan mengevaluasi faktor -
faktor yang mempengaruhi fenomena refleksi bunyi tersebut.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui cara
mendeskripsikan keadaan eksisting selubung dan dimensi 2 menara gedung PPAG 2. Setelah itu
mengumpulkan data dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Data yang terkumpul
dikelompokkan dalam frekuensi yang berbeda - beda berdasarkan nilai octave band, yaitu 125, 250,
500 dan 1000 Hz. Hasil observasi tersebut digunakan sebagai validasi dengan dikaitkan dengan teori
propagasi bunyi, sifat refleksi bunyi dan koefisien absorpsi material terhadap fenomena yang diduga.
Tahap selanjutnya adalah simulasi kuantitas lingkup objek penelitian dengan perangkat lunak
isi I-simpa dengan metode kalkulasi TCR. Pada simulasi ini menghasilkan hasil berupa nilai SPL
penyebaran langsung (direct field) dan hasil bunyi pantul (Sabine) dengan hasil nilai tingkat
kekerasan bunyi yang ditangkap oleh receiver terhadap gelombang bunyi hasil pemantulan dan
absorpsi material (Sabine) pada tiap lantai mengalami penurunan yang lebih lambat dibandingkan
gelombang bunyi yang tersebar langsung (direct field). Bukti bahwa gelombang bunyi dapat
mempertahankan bunyi dengan pemantulan terhadap material - material selubung bangunan yang
bersifat reflektif.
Dalam tahap optimasi, dalam pengujian objek penelitian, selain TCR, dilakukan pula
pengujian dengan kalkulasi SPPS terhadap rentang frekuensi 1 oktaf, yaitu 125, 250, 500, 1000,
2000 dan 4000 Hz, yang bertujuan mencari fokus frekuensi yang akan diintervensi, yaitu 4000 Hz.
Frekuensi 4000 Hz memiliki nilai SPL hasil pemantulan dan nilai EDT yang paling tinggi.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka optimasi dilakukan untuk menurunkan nilai EDT. Optimasi
dimulai dengan 2 tahapan yaitu, mencari material yang memiliki nilai koefisien penyerapan yang
tinggi, yaitu perforated metal panel. Setelah itu mencari bentuk yang paling terbaik untuk
menanggulangi berdasarkan hasil analisis observasi dan simulasi rancangan. Bentuk selubung
tambahan yang paling memungkinkan adalah selubung yang merespon keseluruhan muka menara
bangunan karena dapat menurunkan nilai SPL rata - rata sebesar 15, 8 Hz. |
en_US |