Abstract:
Kota Bandung adalah Ibu Kota Jawa Barat yang merupakan salah satu kota metropolitan yang sedang
berkembang di Indonesia. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari adanya upaya dalam
pembangunan fasilitas publik yang dapat mendukung kawasan tertentu. Salah satunya adalah
Skywalk pertama di Indonesia yang terletak di Kota Bandung, spesifiknya terletak di salah satu
destinasi wisata belanja, yaitu Teras Cihampelas atau skywalk Cihampelas, di jalan Cihampelas.
Teras Cihampelas memiliki tujuan untuk mendukung dan merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL)
yang mulanya terletak di ruas jalan Cihampelas ke area yang lebih mengutamakan fungsi
perdagangan serta menambahkan destinasi wisata baru bagi pengunjung.dengan cara memberikan
experience walkthrough yang baru di atas jalur kendaraan. Namun keluaran yang terjadi bagi Teras
Cihampelas berbanding terbalik dengan tujuan utamanya. PKL yang awalnya berdagang mulai
mengundurkan diri karena kurangnya pengunjung. Alhasil banyak PKL yang melanjutkan penjualan
di bawah teras cihampelas/ lokasi awal mereka berdagang.Fungsi Teras Cihampelas yang semestinya
menarik perhatian para wisatawan menjadi kurang efektif bahkan ditelantarkan. Hal ini memicu
sebuah pertanyaan apakah standar rancangan teras cihampelas telah memenuhi kualitas ruang publik
yang baik dan kekurangan apa saja yang menyebabkan terjadinya isu tersebut.Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kesesuaian Teras Cihampelas berdasarkan fisik spatial eksisting dengan standar
kualitas ruang publik serta kekurangan apa saja yang perlu dikembangkan. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data akan dilakukan secara
langsung ke objek.