Abstract:
Rumah sakit adalah salah satu sarana publik yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Rumah sakit memiliki peran untuk merawat orang yang sedang sakit, atau cedera. Salah satu masalah yang dialami oleh orang yang cedera atau sakit adalah permasalahan mobilitas. Keterbatasan mobilitas ini menjadi masalah yang lebih besar ketika dalam keadaan darurat seperti kebakaran, karena perlu melakukan evakuasi. Upaya yang ada dalam memfasilitasi evakuasi dalam keadaan darurat sekarang adalah dengan membuat jalur-jalur evakuasi pada bangunan sehingga opsi jalur keluar dari bangunan tidak hanya bergantung dari satu jalur saja. Tetapi upaya fasilitasi sistem evakuasi yang ada sekarang lebih didasari oleh kemampuan bergerak orang normal, sehingga orang dengan mobilitas terbatas tidak bisa menggunakan sistem evakuasi yang sudah diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu sistem evakuasi yang dapat digunakan oleh individu dengan mobilitas terbatas pada rumah sakit. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan data yang diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung, dan simulasi menggunakan aplikasi. Diperoleh kesimpulan bahwa sistem evakuasi ram yang sudah diterapkan pada Rumah Sakit Mandaya, walau sudah bisa digunakan oleh individu mobilitas terbatas, masih belum memenuhi syarat waktu evakuasi, sehingga dibutuhkan penambahan sistem evakuasi escape chute, atau lif kebakaran di kedua ujung bangunan.