Pengaruh Feng Shui air terhadap tingkat keramaian pengunjung : studi kasus Aeon Mall, Jakarta Garden City

Abstract

Bisnis retail merupakan salah satu aktivitas penjualan barang atau jasa yang berkontribusi besar bagi tingkat perekonomian di Indonesia (Sumber: nasional.kontan.co.id, 2021). Aeon Mall merupakan salah satu bisnis retail dalam bentuk pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta Garden City dan mulai beroperasi sejak tahun 2017. Aeon Mall, Jakarta Garden City (JGC) merupakan pusat perbelanjaan yang terdiri dari furniture rumah dan busana, supermarket, restoran sushi, bioskop, dan sarana rekreasi seperti playground anak – anak juga bianglala. Namun terlepas dari berbagai fungsi yang ditawarkan dan lokasi bangunan yang strategis karena berada dekat dengan pusat kota, bangunan ini memiliki perbedaan tingkat keramaian pengunjung di dalam bangunan. Mengacu pada fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Feng Shui Air terhadap tingkat keramaian pengunjung di Aeon Mall, JGC. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi langsung dan wawancara kepada 2 narasumber yaitu pengelola Aeon Mall dan Aeon Store. Penelitian ini mencakup keseluruhan bangunan dengan melakukan pengamatan terhadap penataan ruang, kondisi sekitar unit tenant dan sirkulasi bangunan yang kemudian dianalisis menggunakan Feng Shui Air. Analisis dibagi menjadi sirkulasi eksterior dan interior bangunan. Sirkulasi interior kemudian dibagi lagi menjadi 2 – 4 zona setiap lantai dan dikelompokkan dengan mengacu pada titik sumber sirkulasi bangunan. Setelah dilakukan analisis, diketahui bahwa terdapat beberapa ketidaksesuaian tata letak sirkulasi menurut Feng Shui Air yang berdampak pada tingkat keramaian pengunjung di Aeon Mall, JGC. Sirkulasi yang buruk muncul karena posisi pintu, eskalator, lift dan penataan unit yang tidak tepat. Melalui pengamatan ditemukan bahwa area dengan tingkat keramaian terendah mendapatkan sumber utama dari pintu di lantai dasar yang membawa energi buruk.