Abstract:
Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, di samping pakaian dan
makan. Kebutuhan rumah tinggal yang efektif sebaiknya memenuhi kebutuhan dan—jika mampu—
kemauan seseorang secara fisik dan psikologis. Untuk mencapai hal tersebut, suatu tempat tinggal
juga tidak dapat semena-mena dirancang. Faktor eksternal serta faktor internal mesti diperhatikan
untuk menjaga efektivitas kegiatan pada rumah tersebut. Namun, banyak yang tidak menyadari
bahwa ch’i suatu rumah juga harus diatur untuk menjaga keharmonisan suatu rumah tersebut. Di
sinilah feng shui berperan dalam perancangan rumah. Beberapa aspek yang terkait dengan feng shui
antara lain kemakmuran, keharmonisan, kesehatan, kemakmuran, hingga keberuntungan penghuni.
Seseorang akan merasakan sesuatu yang ganjil apabila feng shui yang diterapkan pada bangunan
tersebut tidak baik dan benar. Kesadaran ini bukanlah sesuatu yang hanya dimiliki oleh arsitek
maupun ahli feng shui, melainkan juga orang awam.
Objek studi yang akan dianalisis adalah rumah tinggal lama (sebelum dan sesudah renovasi)
serta rumah tinggal kini penulis. Selama penulis menghuni tempat tinggal lama, berbagai
permasalahan mulai bermunculan seiring waktu, seperti masalah kesehatan, permasalahan rumah
tangga, serta karier yang tidak menjanjikan. Bahkan setelah melakukan renovasi sesuai dengan
anjuran teman orang tua yang mengaku seorang ahli feng shui, isu keluarga pun tidak lekas hilang.
Kemalangan ini menjadi salah satu alasan orang tua penulis memutuskan untuk pindah rumah.
Kehidupan keluarga penulis pun kian membaik setelah berpindah ke rumah tinggal kini. Kesehatan
keluarga tidak lagi menjadi sebuah masalah, keluarga merasa lebih senang dan tenteram, serta karier
orang tua pun kunjung menjulang dari sebelumnya. Dari permasalahan ini, muncullah pertanyaan
akan aspek apa saja yang dipengaruhi feng shui bentuk serta pa kua lo shu untuk mencapai
keharmonisan keluarga dalam rumah tinggal tersebut.
Untuk kasus ini, metode penelitian deskriptif-kualitatif digunakan untuk menganalisis ketiga
objek tersebut. Penerapan deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan kondisi ketiga objek
pada masanya berdasarkan data-data seperti denah objek serta foto objek. Penerapan kualitatif
dilakukan dengan cara memaparkan pengalaman keluarga penulis selama menghuni ketiga objek
tersebut. Dengan metode tersebut, diharapkan dapat menjawab kasus tersebut dari sudut pandang
feng shui serta memberi masukan yang mungkin dapat membantu penghuni pada masa yang akan
datang.
Setelah melakukan riset dan wawancara kepada anggota keluarga penghuni, dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam penerapan feng shui, 4 aspek yang membentuk rumah tangga sempurna—
kesehatan, kemakmuran, kenyamanan, serta keharmonisan keluarga—dipengaruhi oleh apa yang
dianalisis per metode. Untuk metode bentuk, keempat aspek tersebut dipengaruhi oleh data micro
dan macro ketiga objek yang dianalisis. Sementara itu, untuk metode pa kua lo shu, keempat aspek
tersebut dipengaruhi oleh penataan ruang serta perabotan yang relevan terhadap 4 sektor terbaik dan
terburuk seseorang berdasarkan data tahun lahir individu tersebut.