Abstract:
Hiruk pikuk Ibukota Jakarta berakibat pada tingginya angka stress yang dimiliki oleh
penduduknya. Pada tahun 2021, Jakarta menempati peringkat ke-9 di dunia sebagai kota dengan
tingkat stress paling tinggi berdasarkan VAAY. Di tengah keramaian Jakarta sebagai kota
metropolitan, peneliti, yang bekerja di d-associates architect, merasakan kehadiran studio dassociates
seolah terlepas dari kepenatan ibukota yang sering dikaitkan dengan bangunan formal
yang padat. Disimilaritas atmosfer ruang antara ruang luar yang gaduh dan ruang dalam yang tenang
terjadi di studio d-associates yang berlokasi di pusat keramaian Kawasan Kemang. Berdasarkan
permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, muncul pertanyaan penelitian yaitu bagaimana
elemen-elemen pembentuk atmosfer mempengaruhi emosi pengguna di studio d-associates.
Diharapkan, penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang atmosfer ruang dalam arsitektur
dan pengaruhnya terhadap emosi pengguna juga melatih kesadaran spasial terhadap pengalaman
ruang dalam mengapresiasi ruang arsitektur dengan cara yang lebih sistematis dan terstruktur.
Biro ini didirikan oleh Gregorius Supie Yolodi dan Maria Rosantina pada tahun 2001, dan
pada tahun 2016 mereka berhasil merancang dan membangun studio mereka sendiri yang terletak
di Jalan Bangka XI A no. 7B, Kemang, Jakarta Selatan. Konsep awal dari bangunan ini adalah
menciptakan kantor yang bersifat informal dan fleksibel, yang merupakan kebalikan dari tipologi
perkantoran umumnya yang cenderung kaku dan formal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
proses penciptaan atmosfer ruang yang terbentuk di studio d-associates melalui elemen-elemen
pembentuk atmosfer tersebut, serta memahami pengaruh atmosfer ruang terhadap pembentukan
emosi pengguna di dalam studio tersebut. Tahap penelitian mencakup 2 bagian, bagian pertama
adalah tahap pengumpulan data fisik melalui observasi dan foto-foto untuk menganalisis ruang fisik
spasial yang dikomposisikan oleh arsitek. Kemudian, bagian kedua adalah tahap pengumpulan data
mental dengan melakukan wawancara kepada arsitek dan membagikan kuesioner terhadap
pengguna untuk meninjau atmosfer ruang ang dirasakan dan pengaruhnya terhadap emosi.
Atmosfer ruang pada studio d-associates cukup beragam yang dirasakan pada ruang dan
waktu yang berbeda. Elemen pembentuk atmosfer, terutama pencahayaan dan material, memiliki
pengaruh signifikan terhadap atmosfer ruang dan emosi yang dirasakan oleh pengguna di studio ini.
Sebanyak 75% pengguna merasakan pengaruh pencahayaan ruang secara signifikan terhadap emosi
yang mereka alami melalui atmosfer ruang dan 68,8% pengguna menganggap bahwa material yang
dipilih memiliki pengaruh terhadap atmosfer ruang dan emosi yang mereka rasakan. Rasa puas atau
satisfaction menjadi emosi yang paling umum terjadi di studio d-associates, dengan 60% pengguna
merasakan emosi positif dengan intensitas rendah. Hampir setiap ruang mampu membangkitkan
emosi positif pada pengguna, kecuali ruang studio arsitektur. Studio arsitektur terlihat memiliki
perubahan emosi yang signifikan, dengan emosi positif pada pagi dan siang hari, namun emosi
negatif pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh pencahayaan yang kurang memadai pada malam
hari. Maka, dapat disimpulkan bahwa emosi pengguna sangat terkait dengan atmosfer ruang yang
dirasakan melalui indera sensori. Atmosfer ruang yang mendukung aktivitas akan memicu emosi
positif, sementara atmosfer yang tidak sesuai dapat menyebabkan emosi negatif.