Alur dan pergerakan di Pasar Sarijadi, Bandung berdasarkan teori sinematik arsitektur

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wijayaputri, Caecilia Srikanti
dc.contributor.author Laksmana, Pande Made Adjie
dc.date.accessioned 2024-10-01T04:29:18Z
dc.date.available 2024-10-01T04:29:18Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp46104
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18824
dc.description 7132 - FTA en_US
dc.description.abstract Pasar Sarijadi dibangun dengan tema baru yakni, kontemporer, dengan harapan sendiri dapat dijadikan percontohan untuk perkembangan pasar yang ada di bandung. Pasar Sarijadi ini sendiri menggunakan lantai dasar atau lantai 1 sebagai tempat penjual sayuran dan juga toko kelontong.Penataan ruang serta sequence ruang yang ditimbulkan oleh pasar Sarijadi menjadi suatu misteri yang harus dilalui atau dilewati. Hal itu dapat dilihat mulai dari zoning antar lantai serta zoning ruang pada tiap lantainya yang berbeda-beda. Pasar percontohan kota Bandung ini dibangun oleh seorang arsitek terkenal yang bernama Andra Matin. Andra Matin sendiri ia mengatakan melakukan pendekatan arsitektur yang clean dan kontemporer. Penelitian ini sendiri melakukan metode yang dimulau dari pencarian fenoena. Encarian fenoena untuk mengetaui isu yang sedang terjadi pada pasar. Tahapan selanjutanya dilakukan pembacaan literatur yang dibutuhkan dan sesuai dengan penelitian akan dilakukan. Tahapan selanjutnya melakukan observasi. Obeservasi sendiri berupa mengaati pergerakan yang dilakukan dan digambarkan pada sebuah denah. Tahapan terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan sendiri untuk mendapatkannya akan dilakukan penggabungan antara observasi pergerakan dengan analisa konsep yang diberikan oleh arsitek. Pergerakan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya jalur sirkulasi, viewpoint, dan program ruang adalah ram pada pasar lebih banyak digunakan karena ram lebih banyak dilihat baik dari entrance ataupun setelah berada didalam bangunan. Pemilihan penggunaan ram juga selain dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran ram tersebut adalah bagaimana pusat aktivitas diletakan, orang akan lebih banyak memilih ram yang berada diantara pusat aktivitas. Maka dari itu, ram dirasa cukup efektif untuk dapat digunakan di pasar dengan tipe kotemporer dimana terdapat tidak hanya satu fungsi melainkan terdapat beberapa fungsi seperti pasar kering dan basah. Hal yang paling penting apabila terdapat penggabungan fungsi pada sebuah pasar bukanlah bagaimana sirkulasinya tetapi keberadaan ruang transisi dirasa yang paling berpengaruh didalam penelitian ini. Hal itu dikarena ruang transisi paling banyak digunakan untuk bergerak oleh pengunjung berdasarkan hasil observasi dan pembuatan ruang transisi sudah disengaja sejak awal perancangan oleh arsitek. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject SINEMATIK en_US
dc.subject PASAR en_US
dc.subject PERGERAKAN en_US
dc.subject RAMP en_US
dc.subject OBSERVASI en_US
dc.title Alur dan pergerakan di Pasar Sarijadi, Bandung berdasarkan teori sinematik arsitektur en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901097
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420018007
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account