Abstract:
Pada bangunan arsitektur, pencahayaan merupakan hal krusial yang berfungsi untuk
menerangi suatu ruangan.Pada bangunan gereja katolik, suasana kontemplasi menjadi hal yang
harus dapat dirasakan oleh manusia karena gereja merupakan jembatan penghubung relasi manusia
dengan Tuhan. Cahaya yang ditimbulkan pada ruang ibadah gereja katolik dapat mempengaruhi
persepsi visual manusia akan suasana yang dirasakannya. Pencahayaan tidak hanya dimanfaatkan
sebagai strategi untuk menyediakan jumlah pencahayaan alami dan buatan yang mencukupi, tetapi
juga digunakan untuk membangkitkan emosi. Cahaya memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi visual manusia. Faktor-faktor pencahayaan ini akan menentukan apakah ruang ibadah dapat
menciptakan kejelasan ruang, kenyamanan secara jasmani dan rohani, serta pengalaman spiritual
yang merupakan aspek utama untuk memenuhi kebutuhan spiritual umat yang beribadah di dalam
gereja. Sebagai salah satu elemen desain utama dalam gereja, cahaya berperan penting dalam
menanggapi isu berkurangnya suasana kontemplasi pada Gereja Katolik modern. Gereja Katolik
Stella Maris sebagai bangunan gereja kontemporer yang memasukkan pencahayaan alami dan teknik
pencahayaan buatan membentuk karakteristik gereja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
perbedaan persepsi kejelasan, kenyamanan, dan pengalaman visual pada posisi dan jarak tempat
duduk (2) mengetahui pengaruh faktor-faktor pencahayaan gabungan terhadap persepsi kejelasan,
kenyamanan, dan pengalaman visual.
Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam
penelitian ini. Data kualitatif berupa observasi dan pengumpulan data kuesioner dengan pertanyaan
yang bersifat terbuka. Data kualitatif dilakukan dengan cara menggunakan software Aftab Alpha
untuk mengambil data iluminasi dan luminasi dari foto observasi. Hasil simulasi software akan
dibandingkan dengan literatur yang telah dikaji. Kemudian, data kuesioner tertutup akan dianalisa
menggunakan software JMP Pro 14 dengan metode analisis statistik Anova dan regresi. Data
kuesioner berguna untuk mencari perbedaan dan pengaruh persepsi responden dengan faktor-faktor
pencahayaan pada posisi duduk yang berbeda-beda. Persepsi yang akan diteliti mencakup faktor
tingkat terang, tingkat silau, tingkat kontras, warna cahaya, temperatur cahaya dan distribusi cahaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara persepsi kejelasan visual dengan keberadaan
posisi duduk yang berbeda-beda memiliki hubungan yang kuat. Berbeda dengan persepsi
kenyamanan yang sangat terpengaruh dengan tingkat kesilauan. Semakin tinggi lokasi duduk, maka
semakin tinggi iluminasi yang menyebabkan kesilauan. Pada persepsi pengalaman visual, faktor
pencahayaan juga berperan dalam mempengaruhi persepsi terutama emosi positif. Faktor
pencahayaan seperti warna cahaya, tingkat kontras, tingkat silau, dan distribusi cahaya
mempengaruhi suasana kontemplasi 1dan emosi spiritual yang dirasakan.