Abstract:
Cirebon sebagai daerah yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa merekam hubungan erat
masyarakat pribumi dan masyarakat Cina yang berlabuh ke nusantara. Seiring berjalannya waktu,
karakter arsitektur dari pecinan di Kota Cirebon mengalami perubahan untuk memenuhi aktivitas
penduduknya. Hal ini mempengaruhi ruang aktivitas pecinan Cirebon. Hunian, sekolah, dan fasilitas
umum menjadi fungsi yang menjadi perhatian dalam perubahan suatu kawasan pecinan. Pecinan
Kanoman merupakan salah satu kawasan masyarakat Cina di Cirebon yang memiliki nilai seni dan
budaya.
Dilakukan pendataan tatanan objek studi dulu dan saat ini untuk menggambarkan
bagaimana aktivitas dan settings yang terjadi. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana
karakter arsitektur menjadi hasil dari aktivitas dan settings baik individu, komunitas, atau perubahan
urban setting yang telah terjadi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, data diperoleh
dari studi literatur dan pengamatan langsung ke lapangan terhadap keempat objek studi. Dilakukan
penggambaran ulang terkait denah, potongan, dan model tiga dimensi bangunan objek studi. Dari
sini dilihat bagaimana perkembangan aktivitas dan settings yang terjadi. Dari pengamatan secara
langsung dilakukan pendataan terkait karakteristik arsitektur pada bangunan berikut tatanan,
struktur, atap dan gunungan, ornamen, warna dan material.
Dari penelitian, bangunan objek studi memiliki perubahan aktivitas dan settings yang
berbeda-beda. Diperoleh kesimpulan bahwa perubahan fungsi dengan aktivitas dan settings pada
bangunan berdampak pada perubahan karakter arsitektur bangunan-bangunan di Pecinan Kanoman
Cirebon.