Pengaruh desain bukaan cahaya terhadap kenyamanan visual di Wheels Coffee Roasters Riau Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pangestu, Mira Dewi Setiawan
dc.contributor.author Kusnadi, Daniel
dc.date.accessioned 2024-09-30T08:22:58Z
dc.date.available 2024-09-30T08:22:58Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp46133
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18809
dc.description 7161 - FTA en_US
dc.description.abstract Abstrak - Pencahayaan alami merupakan salah satu hal yang penting dalam arsitektur. Pencahayaan alami di kafe atau restoran dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi pengunjung, serta membantu mengurangi biaya energi. Akan tetapi, cahaya yang terlalu terang dapat menyebabkan silau dan menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan pelanggan dan karyawan. Cahaya alami yang kurang pun dapat mengganggu kenyamanan visual seperti membuat objek menjadi kurang jelas dan menyebabkan kontras antara bidang kerja dengan bukaan. Pada umumnya, cahaya alami masuk ke dalam ruangan melalui bukaan samping seperti jendela. Namun seringkali cahaya alami sulit berpenetrasi ke dalam ruangan karena letak bangunan yang berdekatan atau bentuk bangunan yang gemuk sehingga digunakan bukaan atas seperti skylight. Wheels Coffee Roasters Riau Bandung adalah salah satu kafe di kota Bandung. Wheels Coffee Roaster memiliki dua ruang indoor dengan karakteristik pencahayaan alami yang sangat berbeda. Ruang indoor pertama adalah ruang makan dan bar di atrium dengan bukaan atas berupa kombinasi skylight dan clerestory. Selain sebagai sumber cahaya alami, skylight juga menjadi ciri khas dari kafe ini sekaligus mendukung konsep micro-tropical yang digunakan sebagai desain interiornya. Untuk ruang indoor kedua adalah ruang makan di samping atrium yang memiliki dua bukaan samping, yaitu bukaan samping ke atrium dan ke luar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif – evaluatif dengan pendekatan kuantitatif - kualitatif. Area penelitiannya berada pada ruang di bawah skylight atrium yang berfungsi sebagai area makan sekaligus area bar dan ruang di samping atrium yang berfungsi sebagai area makan. Simulasi pergerakan matahari terhadap bangunan digunakan untuk menentukan waktu penelitian. Selain itu, simulasi juga digunakan untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi mengenai kuantitas dan kualitas pencahayaan alami pada eksisting. Simulasi juga digunakan untuk melakukan optimasi pada objek studi. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, kenyamanan visual ruang makan dan bar belum tercapai secara kualitas pencahayaan alaminya karena terjadi silau yang mengganggu bahkan tidak dapat ditoleransi. Kedua, kenyamanan visual pada ruang makan di samping atrium belum tercapai secara kuantitas dan kualitas pencahayaan alaminya karena illuminance belum memenuhi standar dan terjadi kontras ketika melihat ke arah kedua bukaan samping. Perubahan jenis kaca translucent untuk skylight dan kaca bening untuk clerestory dengan kaca transparansi 50% mampu mengurangi silau pada ruang makan dan bar di atrium secara signifikan, meskipun di beberapa waktu masih terjadi silau yang mengganggu bahkan tidak dapat ditoleransi. Perubahan elemen pembayang dan dimensi bukaan samping ke luar dapat meningkatkan illuminance dan mengurangi rasio kontras pada ruang makan di samping atrium. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject PENCAHAYAAN ALAMI en_US
dc.subject KAFE en_US
dc.subject KENYAMANAN VISUAL en_US
dc.subject DESAIN BUKAAN en_US
dc.title Pengaruh desain bukaan cahaya terhadap kenyamanan visual di Wheels Coffee Roasters Riau Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111901022
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8916450022
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account