Abstract:
Perumahan Gempol berdiri sejak zaman Belanda sebagai kawasan perumahan buruh yang bekerja di Gedung Sate. Seiring berjalannya waktu, kawasan perumahan berkembang menjadi area dengan fungsi hunian dan komersil atau pasar. Perumahan Gempol merupakan salah satu perumahan di Kota Bandung yang memiliki fungsi komersil atau pasar dan hunian secara berdampingan. Perumahan Gempol memiliki bangunan sekitar 86 yang berada pada sisi-sisi jalan gempol wetan dan gempol kulon. Dengan adanya kedua fungsi tersebut secara berdampingan, perumahan Gempol tetap memiliki lingkungan yang harmonis.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab keharmonisan aktivitas dan suasana pada area pasar dan hunian di perumahan Gempol ditinjau dari teori Feng Shui. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting perumahan Gempol dan membandingkannya dengan teori Feng Shui. Data eksisting perumahan Gempol dikumpulkan melalui observasi lapangan dan studi pustaka. Data kemudian dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu kawasan atau lingkungan dan bangunan. Analisis keharmonisan pada area pasar dan hunian di perumahan Gempol dikaitkan dengan teori Feng Shui Bentuk dan teori Feng Shui Lima Elemen untuk mencari tahu apa yang menjadi energi negatif dan positif juga apa bangunan tersebut harmonis, seimbang, atau tidak pada perumahan Gempol.
Hasilnya diemukan bahwa Feng Shui berpengaruh terhadap keharmonisan area pasar dan hunian di perumahan Gempol. Area yang tidak harmonis ditemukan pada area yang memiliki banyak energi negatif berupa elemen-elemen pada lingkungannya. Sebaliknya, area yang harmonis ditemukan pada area yang memiliki banyak energi positif. Kesimpulan yang diperoleh menurut kajian Feng Shui Bentuk teori empat hewan langit secara lingkungan dan bangunan cenderung memiliki energi yang positif. Menurut teori Lima Elemen, kombinasi elemen yang ada pada bangunan-bangunan sudah harmonis, namun masih terdapat kombinasi elemen yang belum seimbang di beberapa bangunan.