Abstract:
Matahari merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi
listrik dengan sel surya/ fotovoltaik. Penggunaan panel surya yang biasanya digunakan di sektor
industri kini menjadi semakin lebih umum dan digunakan di sektor rumah tangga.
Desa Wisata Selaawi terletak di Kecamatan Selaawi yang terletak di Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang memiliki sumber daya alam unggul di penanaman pohon
bambunya. Salah satu perwujudan upaya pemerintah dalam mengembangkan Kawasan Pedesaan
Industri Bambu Kreatif Selaawi yakni dengan membangun Selaawi Bamboo Creative Center
(SBCC) pada tahun 2021 lalu. Sedangkan pada tahun 2023 ini direncanakan pembangunan beberapa
objek arsitektural, salah satunya ialah kios yang berfungsi sebagai wadah jual-beli kerajinan bambu
ataupun makanan guna memajukan ekonomi pariwisata desa. Penggunaan kios berpanel surya
mengembangkan gagasan mengenai kebutuhan penggunaan energi terbarukan kepada Desa Selaawi
melalui pembuatan proyek percontohan kios.
Kios bambu kinetik yang dilengkapi panel surya ini akan menjadi suatu daya tarik yang kuat
di bidang pariwisata dari segi ekonomi dan teknologi. Sehingga diperlukan pengetahuan mengenai
faktor pengaruh perolehan radiasi matahari terhadap panel surya kios. Salah satu faktor tersebut
ialah orientasi panel surya terhadap posisi matahari. Hal ini menyebabkan keperluan dalam membuat
suatu desain panel surya kinetik yang mampu menggerakan panel surya sesuai dengan orientasi yang
optimal yang mengikuti arah pergerakan sinar matahari. Maka daripada itu, penelitian ini bertujuan
untuk mencari pengaruh sudut kemiringan efektif panel surya terhadap kualitas atap kinetik sebagai
naungan, mencari data efektivitas daya yang dihasilkan panel surya kinetik yang dibandingkan
dengan panel surya statis beserta penerapannya ke dalam bentuk, sistem konstruksi dan mekanisme
model bambu dengan pergerakan kinetik yang paling efisien secara aspek arsitektural.
Penelitian ini bersifat eksperimental-kuantitatif dengan bantuan software Rhinoceros dan
Grasshopper melalui plugin Ladybug untuk menemukan pergerakan sudut kemiringan efektif pada
panel surya per jamnya melalui data azimuth dan altitude yang ditemukan pada simulasi Sunpath.
Selanjutnya mencari kapasitas daya AC yang dihasilkan kios bambu kinetik dan statis per jamnya
oleh hasil pergerakan timur-barat panel surya kinetik dan statis melalui simulasi Photovoltaic
Component. Data simulasi kemudian akan dibandingkan dengan kebutuhan energi kios yang diolah
di Google Spreadsheet sehingga diketahui efektivitas pemasangan panel surya pada kios bambu
kinetik sebagai alternatif dari pengolah sumber energi terbarukan. Diakhiri dengan membuat model
bambu kinetik dengan pertimbangan efektivitas kapasitas daya yang dihasilkan beserta kualitas
arsitekturalnya terhadap bentuk, sistem konstruksi, dan mekanisme kios bambu kinetik di Selaawi.
Sehingga ditemukan sebuah hasil dari pergerakan timur-barat, bahwa pergerakan single-axis
menghasilkan daya dengan persentase fluktuasi efektivitas daya yang tertinggi dibandingkan
pergerakan dual-axis ataupun statis. Selain itu mekanisme dari model single-axis memiliki
penyediaan efisiensi ruang yang tinggi, biaya yang lebih murah, struktur yang lebih seimbang, dan
memiliki mekanisme pergerakan yang tidak rumit sehingga membuat model dapat bertahan lama.