Abstract:
Kedai Cihampelas 130 merupakan pujasera menawarkan makanan dan minuman yang
bermacam-macam. Berdasarkan data penjualan mulai kuartal ketiga tahun 2019 sampai
2023 terus mengalami penurunan dan belum mencapai target yang sudah ditentukan oleh
pemilik. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, pemilik sudah melakukan beberapa
upaya untuk menaikkan pendapatan, tetapi upaya tersebut tidak terlalu berdampak
signifikan serta memakan biaya. Beberapa faktor yang memengaruhi minat beli pada
pujasera sudah diidentifikasi berdasarkan pengembangan studi terdahulu, melakukan
wawancara dengan konsumen kedai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner serta data yang terkumpul sebanyak 108 responden dan data akan diuji dengan
menggunakan metode PLS-SEM. Terdapat 2 evaluasi model pada PLS-SEM yaitu
evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural. Berdasarkan hasil pengujian
terdapat beberapa variabel yang memengaruhi minat beli pada Kedai Cihampelas 130
yaitu variabel kualitas layanan, lokasi, atmosfer, word of mouth dan brand image.
Dilakukannya penentuan prioritas perbaikan dengan menggunakan Importance
Performance Map Analysis (IPMA). Berdasarkan matrik pada IPMA terdapat variabel yang
perlu diprioritaskan yaitu word of mouth, brand image, dan atmosfer. Didapatkan 6 usulan
perbaikan berupa membuat papan nama yang berisi produk yang dijual, merapihkan
dekorasi pada kedai, menambahkan beberapa dekorasi, membuat program refferal,
menyediakan sarana untuk memberi saran serta tanggapan, dan mengaktifkan kembali
media sosial instagram.