dc.description.abstract |
Pertumbuhan nilai kredit konsumsi di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Dalam pemberian kredit ada risiko kredit tidak dikembalikan karena
ketidakmampuan membayar atau hilangnya jejak peminjam. Nilai kredit bermasalah di
Indonesia juga terus meningkat. Hal ini menunjukkan bagaimana perilaku masyarakat di
Indonesia yang menyukai pembelian secara kredit dan perlunya kewaspadaan dalam
pemberian piutang. PT SMP memiliki nilai perputaran piutang yang terus mengalami
penurunan kinerja. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam pemberian kebijakan dan
penagihan piutang. PT SMP memiliki konsumen sebanyak ±150 toko. Penelitian ini melakukan evaluasi kinerja terhadap Toko A dan Toko B pada periode 2018-2021 yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian kredit dilaksanakan berdasarkan analisis 5K+1K yaitu Karakter, Kemampuan, Kapital, Kolateral, Kondisi, dan Kasus Masa Lampau. Kemudian dengan metode perhitungan rasio aktivitas piutang yaitu rasio perputaran piutang serta dalam evaluasi kebijakan piutang dapat dilihat dengan memperhitungkan biaya kesempatan dimana biaya kesempatan yang ada di PT SMP adalah biaya bunga bank. Hasil evaluasi kinerja kedua toko tersebut berdasarkan perputaran piutang tahunan menunjukkan perkembangan yang baik. Perusahaan secara umum berhasil mempercepat perputaran piutangnya namun biaya kesempatan yang timbul akibat perubahan kebijakan syarat kredit dan kebijakan penagihan pada periode 2020 dan 2021 tetap ada.
Berdasarkan hasil penelitian perusahaan perlu memperbaiki pencatatan piutang
serta melakukan analisis piutang terhadap setiap konsumennya secara berkala untuk
mengevaluasi kebijakan kredit dan kebijakan penagihan yang sudah dilakukan. Mencatat
kebijakan kredit dan kebijakan penagihan |
en_US |