Abstract:
Teknologi digital dan perekonomian Indonesia mengalami pemulihan dan peningkatan yang cukup pesat. Ancaman kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global harus dihadapi secara serius oleh semua pihak. Meskipun saat ini kinerja ekonomi nasional dalam kondisi cukup baik, namun apabila terjadi resesi ekonomi global, dampaknya akan dirasakan oleh Indonesia dengan penurunan seluruh sektor ekonomi hingga potensi kebangkrutan. Dampak resesi yang utama adalah kenaikan harga produk dan layanan karena naiknya biaya bahan baku. Ini mendorong perusahaan untuk menjual produk dengan harga lebih tinggi untuk menutup biaya produksi yang meningkat, mengancam operasional mereka dan memaksa pengurangan pengeluaran untuk bahan baku. Meskipun dampak resesi bisa signifikan, tindakan seperti pengelolaan cash flow yang bijaksana, penghematan, dan persiapan dana darurat dapat membantu mengurangi dampak negatifnya pada perusahaan. Meski demikian, perusahaan yang bijaksana memiliki cash flow dan pemanfaatan teknologi yang baik memberikan solusi dalam menghadapi dampak negatif tersebut. Dalam konteks ini, audit penjualan dan penerimaan kas pada PT Automotive Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan keakuratan keuangan, mendeteksi kecurangan, memastikan kepatuhan perusahaan, dan memberikan keyakinan kepada para pemegang saham. Tujuan laporan magang ini adalah untuk memahami proses bisnis, prosedur test of controls pada aktivitas penjualan dan penerimaan kas agar mencapai bukti audit yang tepat dan mengetahui hasil dari prosedur tersebut di PT Automotive Indonesia. Kegiatan magang dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik ABC yang merupakan salah satu dari empat firma akuntansi terbesar yang menyediakan layanan jasa profesional. Magang dilakukan dalam Divisi Assurance khususnya yang berkaitan dengan audit atas laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi klien dari tim audit adalah PT Automotive Indonesia yang bergerak di industri manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh PT Automotive Indonesia berupa produk stainless steel. Audit dilakukan dengan sikap skeptisisme profesional untuk mendeteksi kesalahan materi dan tindakan kecurangan dalam laporan keuangan, auditor membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang bisnis dan industri klien serta pengetahuan mendalam tentang operasi bisnis klien. Auditor melakukan uji pengendalian untuk menguji efektivitas. Dalam audit kas, auditor memeriksa kesesuaian saldo klien dengan laporan bank dan buku besar, serta mengevaluasi transaksi kas yang tercatat dengan transaksi yang sebenarnya. Di sisi lain, dalam audit penjualan, auditor bertujuan untuk menilai apakah saldo rekening yang terpengaruh oleh siklus tersebut sesuai dengan standar akuntansi. Berdasarkan proses audit diawali dengan pemahaman menyeluruh mengenai bisnis PT Automotive Indonesia, memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi risiko, mengevaluasi kontrol internal, dan memahami proses bisnis secara rinci, termasuk proses penjualan dan penerimaan kas yang melibatkan beberapa departemen perusahaan. Penggunaan prosedur test of controls pada aktivitas penjualan dan penerimaan kas memungkinkan auditor mengumpulkan data, melakukan sampling transaksi, dan memeriksa dokumen pendukung melalui perangkat KAP ABC. Hasil dari test of control menunjukkan bahwa kontrol internal yang diterapkan oleh PT Automotive Indonesia efektif dalam mengelola risiko pada proses penjualan dan penerimaan kas, tidak terdapat penyimpangan atau kesalahan signifikan yang teridentifikasi. Rekomendasi yang diberikan setelah menyelesaikan program magang PCDP adalah pentingnya peningkatan koordinasi internal bagi perusahaan, pertahankan hubungan engagement antara KAP ABC dan Universitas Katolik Parahyangan Bandung, dan bagi peserta program PCDP selanjutnya untuk memperdalam pemahaman terhadap mata kuliah inti akuntansi sebelum menjadi auditor eksternal.