Abstract:
Mayoritas seluruh operasional bisnis ingin memperoleh output yang tinggi
yang mana salah satu output tersebut adalah produktivitas tinggi sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Salah satu hal yang mempengaruhi
output pada suatu perusahaan adalah rantai pasok. Rantai pasok memiliki
beberapa elemen yang mana salah satunya adalah fasilitas gudang. PT. X
merupakan start-up yang menawarkan kebutuhan pokok konsumen secara
business-to-business. PT. X memiliki masalah dalam memenuhi target
produktivitas yang belum tercapai dan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Produktivitas pada PT. X diukur melalui jumlah customer order yang
mampu dikerjakan oleh picker dalam melakukan order picking yang mana pada
pengamatan awal diketahui bahwa order picking memakan waktu lama. Hal ini
karena tata letak tempat penyimpanan dilakukan secara acak sehingga
menyebabkan banyak movement dan waktu tidak produktif dalam mencari item
picklist.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan tata
letak tempat penyimpanan dengan menggunakan metode class-based storage.
Produk PT. X akan dikelompokan menjadi beberapa kelas berdasarkan nilai
throughput dengan menggunakan analisis ABC dan pengelompokan family
berdasarkan kemiripan produk. Setelah itu dilakukan perhitungan kebutuhan
jumlah bin untuk setiap family. Selanjutnya dilakukakan perhitungan nilai prioritas
dan nilai Fk untuk mengetahui pengalokasian tempat penyimpanan dengan jarak
terpendek untuk produk yang memiliki prioritas tinggi.
Dari hasil penelitian diketahui total jarak tempuh terpendek adalah 39761.6
Km untuk kategori buah & sayur serta 34708.8 Km untuk kategori protein.
Selanjutnya pada penelitian ini juga diberikan usulan labelling dan perubahan
jumlah level pada rak yang meningkatkan akurasi dan utilisasi. Setelah itu
dilakukan evaluasi secara kualitatif dengan 6 kriteria yang mana hasil evaluasi
menunjukan bahwa kondisi usulan lebih baik dibandingkan kondisi saat ini.