dc.description.abstract |
Kampoong in House merupakan bangunan rumah tinggal karya Ismail Solehudin Architecture yang terletak di Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Desain Kampoong in House memiliki konsep kampung kota yang bertujuan untuk menciptakan kembali pengalaman klien terhadap kampung kota ke dalam sebuah rumah tinggal dengan pendekatan sense of place. Pencahayaan alami berperan dalam menciptakan sense of place kampung kota pada rumah tinggal Kampoong in House. Keberadaan cahaya alami yang bersifat dinamis menyebabkan perbedaan suasana dari waktu ke waktu dan apabila tidak dikendalikan secara optimal dapat menyebabkan ketidaknyamanan visual dan psikovisual penghuni ruang. Dengan demikian, efektivitas pencahayaan alami pada ruang-ruang dalam Kampoong in House perlu untuk dikaji. Tujuan penelitian untuk dapat mengetahui sejauh mana aspek kenyamanan visual dan psikovisual pada Kampoong in House memenuhi ekspektasi arsitek yang dituangkan dalam pendekatan sense of place terhadap konsep kampung kota. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara mencakup studi literatur, dokumentasi, dan wawancara. Data dikumpulkan melalui studi literatur untuk mendapatkan teori dan metode untuk mendukung analisis penelitian. Data dokumentasi didapatkan melalui gambar kerja dan bentuk tiga dimensi bangunan dari Ismail Solehudin Architecture sebagai data dasar untuk keperluan simulasi. Data wawancara dilakukan kepada Ismail Solehudin Architecture untuk mendapatkan informasi terkait konsep dan suasana yang diharapkan berkaitan dengan sense of place pada konsep kampung kota. Penelitian menggunakan metode deskriptif-evaluatif dengan pendekatan campuran berupa pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif mendeskripsikan kenyamanan visual yang bersifat objektif melalui simulasi Lightstanza. Pendekatan kualitatif mendeskripsikan kenyamanan visual dan psikovisual yang bersifat subjektif melalui kuesioner. Data kenyamanan visual dan kenyamanan psikovisual yang didapatkan melalui simulasi dan kuesioner dianalisis persamaan dan perbedaannya, lalu dibandingkan dengan konsep dan suasana yang diharapkan arsitek dari hasil wawancara. Penelitian ini berhasil memperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, dapat disimpulkan bahwa desain bukaan untuk memasukan pencahayaan alami ke dalam ruang telah memenuhi kenyamanan visual penghuni ruang. Selain melalui simulasi, hal tersebut juga berhasil dibuktikan melalui kuesioner tertutup oleh responden yang berperan sebagai pengamat. Kedua, dapat disimpulkan bahwa desain bukaan pada Kampoong in House telah mencapai kategori yang baik untuk mendukung suasana psikovisual dalam ruang. Ketiga, dapat disimpulkan bahwa suasana yang diciptakan secara visual dan psikovisual pada rumah tinggal Kampoong in House sudah cukup sesuai dalam menciptakan suasana kampung kota melalui aspek pencahayaan alami. |
en_US |