Abstract:
Air merupakan sumber daya yang terbatas yang perlu diperhatikan jumlah pemakaiannya.
Bertambahnya jumlah penduduk di dunia menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih. Green
Building merupakan suatu konsep pembangunan berkelanjutan yang mementingkan aspek
lingkungan pada setiap tahap dalam siklus hidup bangunan. Universitas Katolik Parahyangan
(UNPAR) sebagai salah satu kampus ternama di Jawa Barat memiliki visi untuk menjadi sebuah
kampus hijau. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah usaha konservasi air yang harus sesuai
dengan standar green building, GREENSHIP. Penelitian ini akan mengkaji kinerja gedung Pusat
Pembelajaran Arntz-Geise 1 (PPAG 1) UNPAR terkait hal tersebut, khususnya pada desain
plambingnya. Kajian ulang perlu dilakukan karena terdapat perubahan fungsi pada gedung tersebut
yang semula akan diperuntukkan untuk kantin menjadi gedung kantor dan perkuliahan. Transisi
fungsi tersebut tentu saja berdampak pada besarnya pemakaian air dan kebutuhan desain
plambingnya. Penyebaran kuisioner dilakukan terhadap para pengguna bangunan untuk
memperoleh estimasi pemakaian air harian. Selain itu, observasi langsung ke lapangan juga
dilakukan untuk memastikan keabsahan data sekunder yang diperoleh dari pihak terkait. Dari
simulasi pemodelan menggunakan EPANET, disimpulkan bahwa desain plambing eksisting dari
gedung PPAG 1 untuk fungsi gedung kantor dan perkuliahan menggunakan sistem tangki atap
dengan 2 buah booster pump bertipe CNP CHL2-50 belum memenuhi SNI 03-7065-2005 mengenai
Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing, khususnya tekanan air yang diperlukan. Hal ini disebabkan
karena jumlah penggunaan air yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah untuk fungsi
seharusnya sebagai kantin, walaupun penggunaan airnya sudah memenuhi usaha konservasi air.
Beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan meliputi penggunaan pompa dengan kapasitas yang
lebih besar dari 62 liter per menit, pemakaian pipa dengan diameter yang lebih besar dari 65 mm
pada lantai atas, dan menaikan tinggi muka tangki atap eksisting. Penurunan penggunaan air sebesar
69,125% mendapat 6 poin dari total poin yang tersedia untuk penilaian kategori Konservasi Air,
GREENSHIP.