Penerapan last planner system dalam pelaksanaan proyek konstruksi : studi kasus Universitas Bunda Mulia Tower

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wimala, Mia
dc.contributor.author Pangestu, Giorgio Sydney
dc.date.accessioned 2024-09-10T09:17:55Z
dc.date.available 2024-09-10T09:17:55Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp45920
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18565
dc.description 7046 - FTS en_US
dc.description.abstract Perkembangan di industri konstruksi merupakan salah satu kontributor perekonomian dunia. Walau begitu, perkembangan di industri konstruksi ini tetap memiliki banyak masalah seperti pelaksanaan proyek konstruksi yang tidak sesuai jadwal dan melebihi anggaran biaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sejumlah 86% dari proyek konstruksi yang ada mengalami cost overrun rerata sebesar 28%, dan bahkan, hanya 25% dari keseluruhan proyek konstruksi yang dibangun selesai sesuai jadwal. Salah satu perubahan upaya yang perlu dilakukan oleh para praktisi di industri konstruksi adalah dengan memperbaiki metode pelaksanaan proyek. Untuk memperbaiki metode pelaksanaan proyek, maka penerapan lean construction bisa menjadi solusinya. Penerapan prinsip lean construction di proyek konstruksi memiliki tujuan utama untuk meminimalisir aktivitas yang tidak memberikan nilai (waste). Salah satu penerapan prinsip Lean Construction saat pelaksanaan proyek adalah. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur parameter penilaian penerapan last planner system di proyek konstruksi serta memberikan rekomendasi perbaikan maupun peningkatan terkait penerapan last planner system di proyek tersebut. Pengembangan parameter penilaian last planner system dilakukan melalui hasil kajian literatur yang mendalam serta pengamatan pelaksanaan proyek UBM Tower. Selanjutnya, . Berdasarkan pengumpulan dan analisis data yang dilakukan, untuk tingkat implementasi prinsip last planner system di proyek didapatkan proyek UBM Tower mendapatkan nilai 64% dengan kategori sedang di penilaian penerapan last planner system. Untuk analisis tingkat keberhasilan rencana di proyek, percentage plan completed dari proyek pada minggu ke 42-45 berkisar di nilai 55-67%, di bawah rata-rata percentage plan completed jika menerapkan last planner system. Diharapkan dengan adanya penerapan LPS yang lebih baik, percentage plan completed dapat meningkat ke nilai rata-rata di atas 80%. Maka dari itu, penelitian ini memberikan rekomendasi cara menerapkan last planner system untuk proyek selanjutnya berdasarkan hasil dari penilaian penerapan last planner system yang telah dilakukan dan dengan mengembangkan format yang dipakai di penerapan last planner system berdasarkan data yang didapat dari proyek UBM Tower untuk digunakan di proyek konstruksi di kemudian hari. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI en_US
dc.subject KONSTRUKSI RAMPING en_US
dc.subject LAST PLANNER SYSTEM en_US
dc.subject PENILAIAN LAST PLANNER SYSTEM en_US
dc.title Penerapan last planner system dalam pelaksanaan proyek konstruksi : studi kasus Universitas Bunda Mulia Tower en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801021
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412017609
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account