Abstract:
Penyakit Dengue merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes
aegypti yang ditemukan di daerah tropis termasuk Indonesia. Kota Bandung merupakan salah
satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah penderita penyakit Dengue yang banyak dan
cenderung meningkat. Salah satu petunjuk awal dalam mencegah penyebaran penyakit Dengue
adalah mengestimasi nilai risiko relatif penyebaran penyakit Dengue dengan pemodelan statistik
yang baik. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengestimasi risiko relatif penyebaran
penyakit Dengue di Kota Bandung dengan menggunakan pendekatan Bayesian, yaitu model BYM,
Linear Time Trend, Spatio-temporal Separable, dan Spatio-temporal Inseparable. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa model Spatio-temporal Inseparable
merupakan model yang terbaik dalam mengestimasi risiko relatif penyakit Dengue di Kota
Bandung pada tahun 2021. Model tersebut memberikan hasil bahwa kecamatan-kecamatan yang
berada di wilayah Bandung bagian timur memiliki tingkat risiko relatif yang sedang dan tinggi
pada bulan Maret. Kecamatan Antapani memiliki peningkatan tingkat risiko relatif menjadi
sangat tinggi selama tahun 2021, tetapi kecamatan tetangganya mengalami penurunan tingkat
risiko relatif. Pada bulan Maret, wilayah Bandung bagian timur memiliki tingkat risiko relatif
sedang, sedangkan wilayah Bandung bagian utara memiliki tingkat risiko relatif rendah. Akan
tetapi, pada bulan Desember, wilayah Bandung bagian timur laut mengalami penurunan tingkat
risiko relatif, sedangkan wilayah Bandung bagian utara mengalami peningkatan tingkat risiko
relatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor ketetanggaan, waktu, dan interaksi antara
keduanya memengaruhi tingkat penyebaran penyakit Dengue antar kecamatan di Kota Bandung.