Analisa Lived Space pada studio tonton menurut Teori Juhani Pallasmaa

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wijayaputri, Caecilia Srikanti
dc.contributor.author Athallah, Khalifa
dc.date.accessioned 2024-09-04T07:04:59Z
dc.date.available 2024-09-04T07:04:59Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp45875
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18469
dc.description 7072 - FTA en_US
dc.description.abstract Kantor arsitek menawarkan peluang penelitian menarik dalam konteks kreativitas dan desain. Studio Tonton, yang dipimpin oleh Antony Liu dan Ferry Ridwan, terkenal dengan pendekatan inovatifnya yang memadukan teknologi dan alam dalam desain arsitektur. Mereka menawarkan potensi eksperimen desain dan hubungan harmonis dengan lingkungan. Fokus penelitian terletak pada bagaimana penghuni berinteraksi dengan ruang di Studio Tonton, dengan menggali Ruang Mental, Fisik, dan Lived Space dari perspektif Juhani Pallasmaa. Proyek ini bertujuan untuk kritis mengevaluasi ruang kantor arsitek ini, melihat pengaruhnya terhadap proses kreatif dan kognitif para arsitek. Penelitian ini mengeksplorasi konsep Ruang Mental, Material, dan Lived Space menurut Juhani Pallasmaa pada Studio TonTon. Elemen Ruang Mental dipilah dan diurutkan menjadi Story, Knowledge, dan Idea. Sementara itu, Ruang Material menggambarkan interaksi elemen fisik dengan indera pengguna, termasuk Tempat, Tata Ruang, Cahaya, Suara, Material, Warna, Ritme, dan Alur. Lived Space, perpaduan ruang fisik dan mental, melibatkan persepsi, ingatan, mimpi, dan nilai dalam pengalaman arsitektur. Pallasmaa mengilustrasikan bahwa Lived Space, mirip struktur mimpi, tidak terikat oleh ruang dan waktu. Metode penelitian kualitatif dengan fokus pada teori Pallasmaa diterapkan untuk menganalisis Studio TonTon. Dalam Studio TonTon, pemilik Antony Liu melalui wawancara mengidentifikasi Mental Space sebagai inti pembentuknya. Konsistensi pola Mental Space sesuai teori teks, diikuti dari konsep awal hingga tiap elemen ruang yang direncanakan. Material Space, seperti Tempat, Cahaya, dan Warna, menjadi elemen krusial yang membentuk pengalaman ruang. Setiap ruangan memiliki keunikannya masing-masing; Entrance menampilkan transparansi dan cahaya alami, sementara Ruang Tamu menonjolkan kesan padat namun tenang. Pada tingkat yang lebih dalam, elemen Material Space memengaruhi emosi responden—terasa senang, takut, atau nyaman. Keberhasilan Studio TonTon sebagai hasil langsung dari pengalaman, konsep, dan ide yang dirasakan oleh Antony Liu. Temuan menunjukkan elemen Material Space dan Mental Space membentuk Lived Space. Studi ini merefleksikan interaksi manusia dengan elemen arsitektur untuk menciptakan pengalaman ruang yang beragam dan kaya akan emosi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject LIVED SPACE en_US
dc.subject MENTAL SPACE en_US
dc.subject MATERIAL SPACE en_US
dc.subject JUHANI PALLASMAA en_US
dc.subject STUDIO TONTON en_US
dc.title Analisa Lived Space pada studio tonton menurut Teori Juhani Pallasmaa en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM611190115
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420018007
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account