Abstract:
Social sustainability adalah kemampuan masyarakat untuk mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan sosial di generasi sekarang dan masa depan. Social sustainability dapat memenuhi kebutuhan suatu komunitas dengan menyediakan prasarana yang menunjang kehidupan sosial, sehingga keberadaannya penting di setiap lingkungan, tidak terkecuali lingkungan masjid. Masjid Al-Falah Puri Dago sebagai objek penelitian dianggap mampu mewakili sebuah lingkungan di Arcamanik Bandung, karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Berbagai aktivitas di lingkungan masjid bisa menjadi gambaran tentang social sustainability pada wilayah Arcamanik, Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk social sustainability yang terjadi pada Masjid Al-Falah Puri Dago. Konsep social sustainability di Masjid Al-Falah Puri Dago penting untuk diteliti karena lokasinya yang berada di area pemukiman, sehingga mewadahi komunitas warga yang tetap dan berbeda dari masjid di tengah kota. Penelitian ini menggunakan lima indikator social sustainability yaitu: interaksi sosial, keamanan bersama, identitas arsitektural, fleksibilitas, dan partisipasi sosial. Kelima indikator social sustainability dilihat berdasarkan terjadinya aktivitas jemaah masjid di dalam ruang-ruang masjid dalam kegiatan ibadah dan non-ibadah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Data diambil dengan observasi melalui behavior mapping dalam aktivitas jemaah pada hari libur, hari kerja, salat Jumat, dan kegiatan lainnya. Hasil observasi disandingkan dengan kuesioner yang diisi 36 responden dan diolah dengan skala Likert. Dari penelitian ditemukan bahwa kelima indikator social sustainability semuanya telah terjadi dengan nilai yang memuaskan di Masjid Al-Falah Puri Dago. Meskipun demikian, bentuk terjadinya social sustainability sangat bergantung kepada aktivitas yang saat itu sedang dilaksanakan dan ruang di mana aktivitas itu dilaksanakan. Lewat penelitian ini disampaikan saran bagi pengurus DKM untuk meningkatkan intensitas kegiatan yang mendukung terjadinya social. Saran lain untuk penelitian serupa, penyebaran kuesioner lebih baik jika dilakukan di saat yang bersamaan dengan behavior mapping sehingga data yang dhasilkan lebih koheren.