Abstract:
Sepeda motor menempati peringkat pertama dalam jenis kendaraan bermotor terbanyak
di Indonesia. Dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor tersebut, berdampak
terhadap tingginya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan emisi gas rumah kaca yang
ditimbulkan. Pemerintah mengeluarkan program yaitu mengonversikan motor berbasis
Internal Combustion Engine (ICE) menjadi motor listrik. Pemerintah menetapkan target
pada tahap 2021-2025 yaitu 1,3 juta motor listrik, namun hingga tahun 2022 hanya tercapai
sekitar 25 ribu motor listrik. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
intervensi yang dapat dilakukan pemerintah yang sesuai dengan preferensi konsumen
masyarakat Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan metode Choice Based Conjoint
(CBC) yang diawali dengan identifikasi atribut dan level. Identifikasi atribut dan level
dilakukan dengan melakukan wawancara dan didapatkan 4 atribut dan 2-5 level. Atribut
yang diperoleh yaitu subsidi harga beli, sistem baterai, charging station, dan privilege.
Kuesioner CBC dirancang menggunakan Sawtooth Software yang terdiri dari 12 choice
task dan 1 fixed task. Diperoleh sebanyak 110 responden yang merupakan pengguna atau
berniat untuk membeli motor listrik. Metode Hierarchical Bayes (HB) digunakan dalam
mengestimasi nilai average utility untuk setiap level dan average importance untuk setiap
atribut. Diperoleh kombinasi level dan atribut berdasarkan utilitas tertinggi sebagai
pembuatan konsep usulan yang dilakukan validasi hasil bersama dengan fixed task dan
kondisi saat ini menggunakan market simulator. Konsup usulan mendapatkan nilai share
of preference paling tinggi dibandingkan konsep lainnya sebesar 35,24%. Usulan
intervensi yang sesuai dengan preferensi konsumen merupakan subsidi harga beli Rp9
juta, sistem baterai swap (lepas), charging station 0-4 km, dan privilege pajak murah.