Abstract:
Seiring berkembangnya perekonomian terdapat perkembangan persaingan dalam dunia
perdagangan baik perdagangan produk maupun jasa yang semakin ketat, pertumbuhan
jumlah penduduk serta teknologi menjadi faktor yang signifikan dalam memengaruhi
permintaan produk dan jasa. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki kemampuan
untuk dapat menyediakan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan
konsumen. Kebutuhan akan mobilitas yang semakin meningkat mendorong
perkembangan kendaraan bermotor, yang mengalami kemajuan pesat dari tahun ke
tahun. Dalam konteks ini, bengkel motor semakin berkembang, dan konsumen menjadi
lebih selektif dalam memilih layanan bengkel, menginginkan hasil yang terbaik sesuai
dengan ekspektasi mereka. Situasi ini menimbulkan tantangan bagi perusahaan, yang
harus mengembangkan strategi yang tepat untuk mendapatkan posisi yang baik di benak
konsumen. AHASS Daya Adicipta Motora menghadapi kendala dalam mencapai target
pendapatan, diperkirakan karena kurangnya minat beli ulang konsumen dan munculnya
pesaing dengan harga yang lebih bersaing. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi minat beli ulang yaitu kualitas
layanan, keunggulan produk/jasa, harga, terhadap kepuasan pelanggan dan dampaknya
berpengaruh terhadap minat beli ulang. Serta merumuskan usulan untuk meningkatkan
minat beli ulang di AHASS Daya Adicipta Motora. Melalui penyebaran kuesioner kepada
101 responden, data dikumpulkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
minat beli ulang. Model penelitian melibatkan variabel intervening, yaitu kepuasan
pelanggan, yang dikembangkan dari model sebelumnya. Pengolahan data dilakukan
menggunakan metode PLS-SEM dengan bantuan Aplikasi Smart-PLS. Hasilnya
menunjukkan bahwa empat variabel, yaitu harga, keunggulan produk/jasa, kualitas
layanan dan kepuasan pelanggan, memiliki pengaruh positif terhadap minat beli ulang.
Dilakukan juga penentuan prioritas perbaikan dengan menggunakan Importance
Performance Map Analysis (IPMA). Berdasarkan matrik pada IPMA terdapat variabel yang
perlu diprioritaskan yaitu kualitas layanan, harga, keunggulan produk/jasa, dan kepuasan
pelanggan serta didapati sebanyak empat usulan dari beberapa gabungan usulan variabel.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat beli ulang, usulan-usulan
dapat diajukan untuk meningkatkan minat beli ulang, berdasarkan faktor yang terkait
dengan kualitas layanan, keunggulan produk/jasa, harga dan kepuasan pelanggan.