Kontribusi Green Climate Fund (GCF) pada upaya mitigasi Perubahan Iklim Indonesia melalui Geothermal Resource Risk Mitigation Project dan REDD-plus Result-Based Payment di tahun 2018-2022

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hermawan, Yulius Purwadi
dc.contributor.author Dalianti, Indri
dc.date.accessioned 2024-08-21T05:51:22Z
dc.date.available 2024-08-21T05:51:22Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp45677
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18361
dc.description 10532 - FISIP en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima bantuan secara finansial maupun teknis oleh Green Climate Fund (GCF), lembaga keuangan khusus untuk negara berkembang mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Indonesia bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan tindakannya ratifikasi Kesepakatan Paris. Namun proses peralihan tetap membutuhkan waktu dan Indonesia dibantu oleh Bank Dunia membuat proposal pendanaan pertamanya mengenai energi panas bumi dan secara mandiri mendaftarkan hasil REDD+ Result-Based Payment (RBP), salah satu program GCF untuk mendorong negara melakukan mitigasi perubahan iklim. Maka dari itu, pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana Kontribusi Green Climate Fund (GCF) pada Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Indonesia melalui Geothermal Resource Risk Mitigation Project dan REDD-plus Result-Based Payment di Tahun 2018-2022?” Penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa kontribusi yang membantu mitigasi perubahan iklim Indonesia melalui pendanaan GCF. Pada proyek Geothermal Resource Risk Mitigation Project (GREM), GCF telah melakukan pencairan dana sebesar US$ 1.515.680 untuk Komponen 2 (Technical Assistance and Capacity Strengthening). Selain itu, mendorong PT SMI pada GREM private window untuk melakukan eksplorasi panas bumi di Indonesia. Perusahaan yang sedang melakukan eksplorasi panas bumi saat ini di Lampung adalah PT. Supreme Energy (SERB). Proyek kedua, yaitu REDD+ RBP telah menerima US$ 103,8 juta dari GCF. Proyek ini berhasil menyusun FREL kedua untuk lampiran teknis terkait pengurangan emisi GRK 2018-2020, dan memperbaharui dokumen REDD+ Nasional (2021-2023) yang mencakup arsitektur dan kelembagaan REDD+. Kendati demikian, Indonesia juga menghadapi tantangan, seperti ketidaksiapan regulasi dan operasional untuk memperoleh bantuan dari GCF. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject INDONESIA en_US
dc.subject GREEN CLIMATE FUND (GCF) en_US
dc.subject GEOTHERMAL RESOURCE RISK MITIGATION (GREM) en_US
dc.subject REDD-PLUS RESULT-BASED PAYMENT en_US
dc.subject NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTIONS 2030 en_US
dc.title Kontribusi Green Climate Fund (GCF) pada upaya mitigasi Perubahan Iklim Indonesia melalui Geothermal Resource Risk Mitigation Project dan REDD-plus Result-Based Payment di tahun 2018-2022 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6092001289
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412046802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account