Abstract:
PASCH Initiative merupakan program diplomasi pendidikan yang diinisiasi oleh
Kementerian Luar Negeri Federal Jerman yang menjadi salah satu inisiatif berskala
besar yang dimiliki oleh Jerman dalam cultural relation and education policy.
Ditemukan bahwa kemitraan PASCH dalam bentuk Fit-Schulen di Asia Tenggara
relatif sangat rendah dibandingkan dengan kawasan Asia yang lainnya, yaitu hanya
sebesar 15,7% se-kontinen Asia. Dengan tujuan PASCH Initiative yang ingin
meningkatkan citra positif negara dan minat internasional untuk studi di Jerman,
seharusnya Asia Tenggara menjadi salah satu fokus kawasan PASCH Initiative
karena jumlah representasi pelajar asing Asia Tenggara di Jerman hanya sebesar
6,7% se-kontinen Asia. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini akan
menjawab pertanyaan penelitian “Mengapa strategi diplomasi pendidikan
Jerman di Asia Tenggara dalam bentuk PASCH Initiative menghasilkan
jumlah siswa yang jumlahnya relatif rendah jika dibandingkan dengan
Kawasan Asia yang lain?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti
menggunakan konsep soft power dan diplomasi pendidikan dalam menganalisis
faktor-faktor pengaruh rendahnya kemitraan PASCH Initiative dalam bentuk Fit-
Schulen di Asia Tenggara. Penelitian ini menyuguhkan sejumlah data kualitatif
berupa hasil wawancara, kutipan-kutipan pernyataan pemerintah, serta data
kuantitatif berupa jumlah kemitraan dan jumlah representasi pelajar internasional
di Jerman. Penelitian ini menemukan bahwa saluran diplomasi yang terhambat
menyebabkan rendahnya kemitraan PASCH Initiative dalam bentuk Fit-Schulen di
Asia Tenggara. Pembahasan diawali dengan analisis PASCH Initiative melalui
kerangka soft power yang membahas tentang capaian PASCH Initiative dalam
pembentukan citra positif melalui potensi minat internasional untuk studi di Jerman.
Lalu, dilanjutkan dengan pembahasan PASCH Initiative melalui kerangka
diplomasi pendidikan yang akan menganalisis objektif program, saluran diplomasi,
hingga fokus kawasan PASCH Initiative