Strategi Jerman dalam mengamankan stabilitas pasokan energi domestik akibat Perang Rusia Ukraina 2022-2023

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hermawan, Yulius Purwadi
dc.contributor.author Parengkuan, Elisabeth Cristie
dc.date.accessioned 2024-08-20T08:16:23Z
dc.date.available 2024-08-20T08:16:23Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other skp45664
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18347
dc.description 10519 - FISIP en_US
dc.description.abstract Pada 24 Februari 2022, terjadi perang Rusia Ukraina yang berdampak pada perekonomian global khususnya pada sektor energi di Jerman. Hal ini karena sebelumnya, sebagian besar impor energi Jerman didapatkan dari Rusia. Pada tahun 2021, 34% minyak mineral, 53.5% minyak bumi gas alam dan 50% batubara keras bersumber dari Rusia. Namun, adanya perang Rusia Ukraina menyebabkan ekspor energi terutama pada minyak mineral, gas alam dan batubara keras dari Rusia terhenti pada September 2022. Akibatnya, terjadi kekurangan pasokan energi domestik Jerman. Dengan menggunakan teori dan konsep stabilitas, energy security, supply chain management, dan neo merkantilisme untuk memahami kondisi domestik Jerman setelah dan sebelum adanya perang Rusia Ukraina, serta mengkaji strategi apa saja yang dilakukan Jerman untuk menjaga kestabilan pasokan energi domestik Jerman. Penelitian kualitatif ini menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana strategi Jerman dalam mengamankan stabilitas pasokan energi domestiknya akibat dari Perang Rusia-Ukraina 2022-2023?” Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat tiga strategi Jerman untuk menjaga kestabilan energi domestiknya, yaitu strategi jangka pendek, menengah dan panjang. Pada strategi jangka pendek, yang memutuskan untuk menggunakan batubara untuk kebutuhan listriknya. Pasokan batubara tersebut didapatkan Jerman melalui pembukaan kembali pembangkit listrik tenaga batubara coklat dan keras, serta mengimpor batubara dari negara alternatif, seperti Kolombia, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan. Pada strategi jangka menengah, Jerman tetap menggunakan gas alam sebagai jembatan untuk memenuhi tujuan jangka panjangnya. Gas alam tersebut didapatkan Jerman melalui diversifikasi pasokan impor dari Norwegia, Belgia dan Belanda sebagai pengganti Rusia. Selain itu, melakukan efisiensi pada penggunaan energi gas, dan melakukan revitalisasi pada infrastruktur gas di Jerman. Kemudian pada jangka panjang, Jerman berfokus untuk melakukan transisi energi. Dalam hal ini, Jerman mempercepat produksi energi terbarukan pada sektor ketenagalistrikan dengan membangun, merevitalisasi, dan menyederhanakan izin pembangunan infrastruktur turbin angin darat dan turbin angin laut; bekerjasama dengan negara lain, mempercepat prosedur persetujuan pembangunan, dan pemberian dukungan finansial untuk pembangkit listrik tenaga air; memperkuat dan mengembangkan pembangkit listrik tenaga biomassa; dan mempromosikan pembangkit listrik tenaga surya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject JERMAN en_US
dc.subject STABILITAS en_US
dc.subject PERANG RUSIA-UKRAINA en_US
dc.subject PASOKAN ENERGI en_US
dc.title Strategi Jerman dalam mengamankan stabilitas pasokan energi domestik akibat Perang Rusia Ukraina 2022-2023 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6092001191
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412046802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account